Kubu Prabowo Angkat Bicara Dikaitkan pada Kerusuhan Aksi 22 Mei: Kalau Ada Bukti Tangkap Saja Kami

''...kalau Anda punya bukti bahwa kami ingin bikin kerusuhan tangkap saja, gak usah koar koar di TV," sambungnya.

Editor: Tariden Turnip
kompas tv
Ketua Progres 98 Faizal Assegaf dan Jubir BPN Andre Rosiade saat dialog di Kompas TV, Senin (27/5/2019) 

Kubu Prabowo Angkat Bicara setelah Dikaitkan Ketua Progres 98 pada Kerusuhan Aksi 22 Mei

TRIBUN-MEDAN.COM - Juru Bicara BPN Prabowo-Sandi, Andre Rosiade bereaksi saat Ketua Progres 98, Faizal Assegaf menyebut aksi massa 21-22 Mei berkorelasi dengan pidato Prabowo Subianto bila berkaca pada opini publik.

Dalam program Kompas Petang yang dipandu Aiman, Faizal Assegaf mengatakan pidato Prabowo Subianto menolak hasil penghitungan suara bisa tak menutup kemungkinan berpengaruh terhadap situasi di lapangan.

Faizal Assegaf pun meminta kepada pihak yang berwenang untuk menyelidikinya lebih jauh.

"Di situ memberi indikasi bahwa hubungan apa yang terjadi di lapangan dan pidato Prabowo ini harus diselidiki lebih jauh," ujar Faizal Assegaf sepert dilansir dari tayangan siran langsung Kompas TV, Senin (27/5/2019).

Faizal Assegaf tak menyebut Prabowo Subianto terlibat dalam aksi 21-22 Mei yang diwarnai kericuhan.

Namun, menurut Faizal Assegaf, publik telah memiliki opini sendiri.

"Artinya polisi harus berani mengungkap aktor intelektual, saya tak mengatakan Prabowo terlibat, tapi opini, asumsi dan akal sehat publik mengarah kepada prabowo," terang Faizal Assegaf.

Faizal Assegaf juga nampak merasa yakin bahwa publik akan menduga aksi massa 21-22 Mei tidak lepas dari rangkaian pidato terakhir Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno.

"Ada provokasi, gebrak meja, tak percaya kepada institusi negara, tak percaya KPU, itu mengakibatkan psikologi politik yang direspon pendukung Prabowo," jelasnya.

Andre Rosiade - Faizal Assegaf.

Andre Rosiade - Faizal Assegaf. (YOUTUBE KOMPAS TV)

Menanggapi hal itu, Andre Rosiade menganggap bahwa apa yang disampaikan Faizal Assegaf adalah sebuah dongeng.

Andre Rosiade pun mempersilakan kepada pihak kepolisian untuk menangkapnya mau pun Prabowo Subianto bila memiliki bukti.

"Sederhana saja, kalau memang pihak kepolisian mempunyai bukti bahwa kami dalang perusuh, dalang kerusuhan, silakan tangkap saja kami semua," ucap Andre Rosiade.

Andre Rosiade menegaskan bahwa pihaknya telah berkomitmen untuk menumpuh upaya hukum dalam menyelesaikan sengket Pilpres 2019.

"Kami itu berkomitmen memakai jalan-jalan konstitusi, makanya kami menggugat ke Bawaslu dan MK," terangnya.

Tak cukup sekali, Andre Rosiade kembali mengatakan bahwa bila pihak kepolisian atau pun Faizal Assegaf memiliki bukti dipersilahkan untuk menangkapnya.

"Kalau bang Faizal punya narasi, opini, silakan tangkap saya, tangkap Prabowo, tangkap semua kita," ucapnya.

"Kalau memang Anda punya bukti bahwa kami dalang kerusuhan, kalau Anda punya bukti bahwa kami ingin bikin kerusuhan tangkap saja, gak usah koar koar di TV," sambungnya.

INI VIDEONYA:

BLOKIR RIBUAN AKUN

Setelah kerusuhan yang melanda wilayah Jakarta pada 21-22 Mei 2019, pemerintah mengambil tindakan dengan membatasi akses ke media sosial dan aplikasi instan WhatsApp.

Kementerian Komunikasi dan Informatika ( Kominfo) memblokir 2.184 akun media sosial dan situs internet.

Total akun yang diblokir itu terdiri dari 551 akun Facebook, 848 akun Twitter, 640 akun Instagram, 143 akun YouTube, satu URL website, dan satu Linkedln.

Kementerian Kominfo mengklaim telah bekerja sama dengan penyedia platform digital, termasuk ke perusahaan WhatsApp.

"Saya telah berkomunikasi dengan pimpinan WhatsApp, yang hanya dalam seminggu sebelum kerusuhan 22 Mei lalu telah menutup sekitar 61.000 akun aplikasi WhatsApp yang melanggar aturan," kata Menteri Kominfo Rudiantara, Senin (27/5/2019) sore.

Pemblokiran ribuan akun ini dilakukan untuk meminimalisir beredarnya informasi hoaks, provokasi, dan fitnah.

Menurut Rudiantara, pemerintah telah mengambil tiga langkah terkait tingkat kegentingan peredaran hoaks di masyarakat.

Langkah itu adalah dengan menutup akses tautan konten atau akun yang terindikasi menyebarkan hoaks atau berita bohong, membatasi akses terhadap sebagian fitur platform digital atau membagikan file, dan bekerja sama dengan penyedia platform digital untuk menutup akun yang melanggar.

Kominfo mengimbau masyarakat untuk tidak ikut-ikutan menyebarkan konten-konten yang dapat menimbulkan keresahan atau bahkan berdampak lebih buruk lagi.

"Jangan lelah untuk mengimbau agar masyarakat dan teman-teman di sekitar kita berhenti menyebarkan konten yang mengandung hoaks, fitnah, maupun provokasi untuk melanggar aturan atau hukum.

Tentu saja harus kita mulai dari diri sendiri," ujar Rudiantara.

Artikel ini dikompilasi dari Tribunjakarta.com dengan judul Reaksi Jubir BPN saat Aksi 22 Mei Dikaitkan dengan Prabowo: Punya Bukti Tangkap, Gak Usah Koar-koar!, dari Kompas.com dengan judul "Usai Kerusuhan 22 Mei, Pemerintah Blokir 2.184 Akun Penyebar Hoaks"

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved