Farchan Noor Rahman Buka Bersama dengan Komunitas Muslim saat di Melbourne

Ramadan tahun ini adalah pertama kalinya bagi Farchan berpuasa di negeri orang dan jauh dari keluarganya yang berada di Jakarta.

Penulis: Ayu Prasandi |
Tribun Medan/Ayu Prasandi
Farchan Noor Rahman Buka Bersama dengan Komunitas Muslim saat di Melbourne. Farchan Noor Rahman saat berbuka puasa dengan komunitas muslim yang ada di Melbourne. 

Farchan Noor Rahman Buka Bersama dengan Komunitas Muslim saat di Melbourne

TRIBUN-MEDAN.com- Berbuka puasa dengan komunitas muslim yang ada di Melbourne, Australia sering dilakukan oleh Farchan Noor Rahman saat bulan Ramadan.

Ramadan tahun ini adalah pertama kalinya bagi Farchan berpuasa di negeri orang dan jauh dari keluarganya yang berada di Jakarta.

"Ini tahun pertama saya berpuasa di Melbourne dan di sini saya bekerja. Selama di sini saya suka ikut berbuka puasa bersama dengan komunitas muslim karena memang mereka sering membuat buka puasa bersama," ujarnya kepada Tribun, Selasa (28/5/2019).

Ia menjelaskan, pertama kali berpuasa di negeri Kangguru tersebut hal yang paling berbeda adalah waktu berpuasanya yang lebih pendek dari di Indonesia.

"Di sini puasanya lebih pendek karena saat ini sedang musim dingin. Imsak di sini pukul 05.35 dan magrib pada pukul 17.12. Waktunya lebih pendek dibandingkan puasa di Indonesia," jelasnya.

Baca: PSMS Medan Bentrok Persibat Batang di Laga Perdana Liga 2, Kick Off Resmi Digelar 22 Juni 2019

Baca: Gelar Apel Pasukan Operasi Ketupat Toba 2019, 253 Personel Gabungan Disiagakan di Tanjungbalai

Baca: Mengaku Bersalah Karena Minta Pesawat Menunggunya, Menteri Ini Mengundurkan Diri

Baca: Rekam Kesuksesan Erick Thohir, Pengusaha Tajir di Bidang Media Massa dan Olahraga

Pertama kali berpuasa di negeri orang menurutnya yang juga menjadi pembeda adalah tradisinya. Selama di Melbourne ia tidak merasakan sebagaimana tradisi saat Ramadan di Indonesia.

"Di sini Ramadan suasananya sama seperti hari biasa, normal saja, gak ada tradisi khusus. Jikapun ada kegiatan Ramadan ya hanya diadakan komunitas saja dan tergantung komunitasnya," terangnya.

Ia menuturkan, ada beberapa komunitas yang rutin mengadakan kegiatan Ramadan seperti buka puasa bersama, tapi ada juga beberapa komunitas yang hanya berapa kali saja.

Baca: BKM Masjid Nur Abyadh Medan Sunggal Gelar Aneka Lomba Anak Diujung Ramadhan 2019 M/1440 H

Baca: PRAKIRAAN Cuaca Kota Medan Hari Ini, Termasuk 32 Daerah Lainnya di Indonesia

Baca: Polda Sumut Kerahkan 9948 Personel Gabungan Amankan Hari Raya Idul Fitri

"Selama menjalankan ibadah puasa di sini, memang selalu kangen dengan makanan Indonesia seperti gorengan yang memang susah didapat," tuturnya.

Namun ia bersyukur, di Melbourne ada beberapa restaurant Indonesia sehingga ketika rindu makanan Indonesia, ia bisa membelinya di
restaurant Indonesia tersebut.

"Kalau kangen makanan Indonesia bisa makan di restaurant itu dan salah satu restaurant Indonesia yang ada di sini yaitu Ayam Penyet Ria," ungkapnya.

Baca: Sosok Mayjen TNI (Purn) Kivlan Zen, Kabar Terbaru Jadi Tersangka Kasus Makar dan Sederet Penghargaan

Baca: Jaring Atlet Muda Berkualitas, Federasi Olahraga Petanque Kota Medan Sosialisasi ke Sekolah

Baca: Program Fogging Tak Menyeluruh Tiga Warga Kutabuluh Atas Terjangkit Demam Berdarah Dengue (DBD)

Walau baru pertama kali buka puasa di Melbourne, namun ia merasa cukup nyaman. Apalagi di tempatnya tinggal cukup mudah dijumpai masjid.

"Masjid di sini mudah ditemukan dan ada beberapa yang besar. Ada nama masjidnya Melbourne Madinah dan di sana saya biasanya Salat Jumat," tuturnya.

Ia mengatakan, walau banyak juga orang Islam namun banyak juga warga lokal yang masih heran dan suka ada yang bertanya tentang puasa yang dijalankannya.

"Tapi ya saya jawab saja memang ini bagian dari kepercayaan agama Islam," katanya.

(pra/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved