Bayi Kembar Siam, Adam dan Malik, Segera Jalani Operasi Pemisahan di RS Adam Malik
Adam dan Malik, bayi kembar siam dari pasangan Juliadi Silitonga dan Nurida Sihombing akan segera menjalani operasi pemisahan di RSUP Adam Malik.
Penulis: Ayu Prasandi |
TRIBUN-MEDAN.com - Adam dan Malik, bayi kembar siam dari pasangan Juliadi Silitonga dan Nurida Sihombing akan segera menjalani operasi pemisahan di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) H Adam Malik Medan.
Tim penanganan untuk operasi anak ketiga dan keempat asal Desa Manalu Purba, Kecamatan Parmonangan, Kabupaten Tapanuli Utara tersebut juga sudah dibentuk.
“Tim penanganan sudah dibentuk, saat ini sedang berkoordinasi untuk rencana operasi pemisahan. Kondisi bayi kembar siam tersebut sehat dan saat ini tinggal menunggu jadwal operasi pemisahan,” ujar Kasubbag Humas RSUP H Adam Malik, Rosario Dorothy Simanjuntak, Rabu (26/6/2019).
Ia menjelaskan, bayi kembar siam tersebut sudah berada di RSUP H Adam Malik sejak akhir November 2018. Keduanya lahir di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sibolga dan kemudian dirujuk ke RSUP H Adam Malik.
“Lahirnya tanggal 22 November 2018, kemudian dirujuk ke RS H Adam Malik pada tanggal 27 November 2018 untuk kemudian mendapatkan perawatan,” jelasnya.
Ia menerangkan, untuk biaya perobatan dan susu bayi tersebut ditanggung Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.
“Nah yang tidak ditanggung itu adalah kebutuhan harian si kembar seperti pampers, baju, tisu dan lainnya. Disitulah orangtuanya kesulitan, karena kebutuhan pampers bayi kan besar, mereka mengaku tidak mampu,” terangnya.
Ia mengungkapkan, selama ini yang membantu orang tua bayi tersebut selama dirawat adalah para perawat dan dokter yang patungan untuk membelikan kebutuhan sehari-hari bayi terutama untuk pampersnya.
“Orang tua dari bayi kembar tersebut juga harus bolak-balik dari Tapanuli Utara ke RSUP H Adam Malik karena memiliki dua anak kecil lainnya yang harus juga diurus dan dirawat,” ungkapnya.
Ia menuturkan, sementara sang ayah harus bekerja, karena jika berada di Medan pastinya tak dapat bekerja dan tentunya tak bisa memenuhi kebutuhan keluarga terutama kedua anak kembarnya tersebut.
“Kami dari pihak rumah sakit tentunya sangat senang jika ada yang mau membantu bayi kembar tersebut terutama untuk kebutuhan mulai dari popok, susu dan kebutuhan lainnya,” tuturnya. (pra/tribun-medan.com)