Bocah Ini jadi Anak Paling Beruntung karena Dikeluarkan Sang Ayah dari Sekolah agar Fokus Main Game

Dia bahkan menjadi kontroversi karena mengeluarkan putranya itu dari sekolah, agar anak itu bisa memfokuskan waktunya untuk pengembangan karir e-sport

TRIBUN MEDAN/Boston Globe
Bocah Ini jadi Anak Paling Beruntung karena Dikeluarkan Sang Ayah dari Sekolah agar Fokus Main Game. Dave Herzong menjadi kontroversi karena mengeluarkan putranya dari sekolah untuk fokus mengembangkan karir e-sport. 

Bocah Ini jadi Anak Paling Beruntung karena Dikeluarkan Sang Ayah dari Sekolah agar Fokus Main Game

TRIBUN-MEDAN.com - Sementara banyak orangtua di luar sana mulai membatasi anak mereka bermain game ponsel maupun PC, ayah satu ini malah mendukung anaknya untuk bermain game.

Dia bahkan menjadi kontroversi karena mengeluarkan putranya itu dari sekolah, agar anak itu bisa memfokuskan waktunya untuk pengembangan karir e-sport.

Ia adalah Dave Herzong, pengusaha 49 tahun asal Sudbury, Canada.

Dave telah mengenalkan putranya Jordan dalam karir e-Sport selama lebih dari satu dekade.
Ia menyadari bahwa putranya memiliki bakat bermain game saat Jordan berusia 3 tahun.

Saat itu Dave yang juga senang bermain game tak sengaja meletakkan stik game di tangan Jordan.

Pada usia 7, ia sudah menjadi seorang pemain game Halo yang trampil. Pada usia 10 ia sudah mengalahkan gamer lokal di daerahnya.

Dan ketika Jordan pertama kali memenangkan tunamen Halo dengan hadiah 2000 dolar (Rp 27 juta), Dave Herzog menyadari bahwa putranya dapat memulai karir sebagai seorang gamer.

Jordan "Crimz" yang kini berusia 16 tahun sudah menjadi salah satu pemain Fortnite paling sukses di dunia. 

Dia juga telah memenuhi syarat untuk Kejuaraan Fortnite Dunia tahun ini bersama dengan 200 peserta lain dari seluruh dunia.

Dia bertanding untuk memenangkan hadiah total 30 ribu dolar (Rp 419 juta).

Meski terampil, Dave mengaku kepiawaian Jordan bermain game tak terlepas dari latihan. 

Jordan menghabiskan antara 8 hingga 10 jam setiap hari untuk bermain game.

Dia bahkan makan di depan komputer, menonton video YouTube, berkomunikasi dengan teman satu timnya, dan menghadiri kelas-kelas sekolah secara online.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved