Jelang Idul Adha
Kambing dan Sapi Terjual Habis
Ramli, pedagang musiman hewan kurban di Jalan AH Nasution, Medan mengaku untuk sapi ukuran
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Ramli, pedagang musiman hewan kurban di Jalan AH Nasution, Medan mengaku untuk sapi ukuran daging 70-75 kg, ia menjualnyaseharga Rp 8 juta. Jauh dibawah harga tadi, jenis hewan kurban seperti kambing ia lepas dengan harga Rp 1,25 juta untuk ukuran daging 8-7 kg. Namun ia mengaku, bisa menyediakan ukuran lembu yang lebih besar lagi. Misalkan lembu dengan ukuran daging 120 kg, ia lepas dengan harga Rp 13 juta.
"Tetapi yang banyak membeli ini panitia kurban. Jadi mereka mau harga standar untuk ambil banyak sekaligus. Kalau perseorangan ada juga yang membeli dan tentu harganya berbeda," ujarnya yang juga membuka perternakan sapi perah di kawasan Desa Sari Rejo, Kecamatan Medan Polonoia ini, Kamis (3/11/2011).
Ia juga mengaku, bisnis hewan kurban musiman lebih untung ketimbang menjualnya di pasar potong. Dengan resiko kerugian minim, ia hanya berdagang paling lama satu bulan untuk menghabiskan ratusan hewan kurban yang ia jual.
Cara berdagangnya juga cukup unik. Untuk kalangan penjual hewan kurban namanya yang sudah tidak asing lagi, biasa mengambil pesanan hewan-hewan untuk dijual di seputaran Langkat, Binjai dan Deliserdang. Setelah mendekati Idul Adha, kemudia ia menjajakan jualannya di pinggir jalan untuk menarik konsumen.
"Yang ada di sini semuanya sudah laku. Kalau puluhan ekor ini belum laku, bisa repot kita mengurusnya. Ini hanya pancingan saja. Kalau ada yang memesan akan kami datangkan lagi. Hewannya ada di sini, karena yang membeli tidak mungkin membawa ke rumahnya. Dia membayar dan menyuruh kami merawat hingga hari pelaksanaan kurban akan kami kirim ke masjid atau rumah tinggalnya,"ujar pria Hindu ini.
Terkait kesehatan hewan-hewan yang ia jual, ia menjamin semuanya terawat. Sebab ada saja dokter-dokter hewan dari dinas peternakan yang mampir ke usahanya untuk memeriksa ternak jualannya. "Tidak mungkin kami berani menjual hewan yang cacat. Bisnis ini turun temurun. Kalau konsumen sekali kecewa tahun-tahun berikutnya jangan harap mau membeli ke tempat kita," ujarnya singlkat.(Irf/tribun-medan.com)