Jembatan Sipef Simalungun

Warga Kesulitan Lewati Jembatan Sipef Simalungun

Warga dari Kampung Bukit Maraja yang hendak ke Kampung Tempel Simalungun terisolasi. Putusnya jembatan mengakibatkan warga

Warga Kesulitan Lewati Jembatan Sipef Simalungun - IMG02637-20121206-0705.jpg
tribun-medan.com/adol frian
Kondisi Jembatan Sipef Simalungun, Kamis (6/12/2012).
Laporan Wartawan Tribun Medan/ Adol Frian Rumaijuk

TRIBUN-MEDAN.com, SIMALUNGUN - Warga dari Kampung Bukit Maraja yang hendak ke Kampung Tempel Simalungun terisolasi. Putusnya jembatan mengakibatkan warga tidak bisa melakukan aktivitas. Sementara kendaraan yang hendak ke Asahan, dialihkan dari jalur alternatif sebelum Kantor Polsek Bangun.

Hingga, Kamis (6/12/2012) pukul 07.00 WIB, warga masih saja berdatangan ke lokasi Jembatan Sipef yang amblas kemarin malam. Sementara mobil angkutan kota (angkot) warna putih masih terkubur di bawah longsoran tanah.

Jembatan PKS Bukit Maradja (Sifef) Jl Asahan km 21 Desa Pematang Syahkuda, Kecamatan Gunung Malela, Simalungun yang menghubungkan Kota Pematangsiantar menuju Kabupaten Asahan ambles, Rabu (5/12/2012) sekira pukul 18.30 WIB. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini.

Menurut informasi yang dikumpulkan tribun-medan.com, longsor terjadi usai hujan lebat mengguyur kota Pematangsiantar dan sekitarnya. Untuk sementara, pihak kepolisian tengah melakukan pengamanan di lokasi tempat kejadian. Ratusan warga sekitar hingga malam hari masih berdatangan untuk menyaksikan amblasnya jembatan tersebut.

Curah hujan yang sangat tinggi mulai pukul 14.00-17.00 WIB kemarin sehingga mengakibatkan volume air di sepanjang saluran parit cukup deras membuat sekeliling dinding jembatan terutama pondasi tergerus.

Saat amblasnya jembatan, sedang melintas sebuah mobil angkot Sinar Bangun Nomor 012 Nomor Polisi BK 7320 TL sehingga ikut terjerembab. Seorang  supir angkot  bernama Noven Ardian Simangunsong (29) warga Emplasmen Bah Jambi dapat diselamatkan, yang mengalami luka ringan.

Menurut keterangan pangulu Nagori Pematang Sahkuda Supendi mengatakan sebelum kejadian 1 bulan yang lalu sudah memberitahukan kepada KUPT Dinas Jalan dan Jembatan agar segera dikerjakan secepat mungkin. Mengingat kondisi musim hujan yang berkelanjutan.

Juga disampaikan, pihaknya telah menyampaikan surat kepada Dinas PU Bina Marga Provinsi. "Memang rencananya hendak dicerocok, namun entah kapan sementara bahan untuk itu sudah dipersiapkan tapi belum juga dilaksanakan. Akhirnya kejadian nya seperti ini," ujarnya.

"Sudah kami surati 4 bulan yang lalu kepada PU Bina Marga agar segera ditangani karena kami sangat paham sekali dengan daerah itu, volume air sangat tinggi saat hujan," ujar Camat Gunung Malela Rony Rudyanto Butar-butar SSTP MSi.

Juga diampaikannya, bukan saja karena curah hujan di daerah itu. Namun juga banjir kiriman kerap menghampiri daerah itu. Sehingga jika tidak kuat pondasinya, akan tergerus dan turut terjadi longsor.

(afr/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved