Breaking News

Bangunan Rp 23 M di Binjai Jadi Kandang Walet

Gedung megah bernama Sky Cross yang seyogyanya menjadi mot

Editor: Muhammad Tazli
Laporan Wartawan Tribun Medan, M Azhari Tanjung

TRIBUN-MEDAN.com, BINJAI - Gedung megah bernama Sky Cross yang seyogyanya menjadi motor penggerak ekonomi Kota Binjai, kini menjadi bangunan tua yang kumuh dan tidak terawat. Padahal, bangunan berlantai delapan dengan panjang 38 meter dan ketinggian 32 meter ini, sudah menghabiskan uang sebesar Rp23 miliar, Jumat (18/1/2013)

Hingga saat ini, sumbangsihnya terhadap perekonomian Kota Binjai juga tak jelas. Sampai sekarang, bangunan yang membelah jalan utama Kota Binjai itu, tak kunjung juga dioperasikan.

Seharusnya, gedung tersebut menjadi satu bangunan penghasil pendapatan asli daerah (PAD) Kota Binjai demi kesejahteraan masayarakat.

Sebenarnya, gedung tersebut sempat difungsikan untuk menampung pedagang kaki lima (PKL), tepatnya di lantai 2 dan 3 pada 2006 silam. Tapi tak berlangsung lama, PKL menolak di tampung di lokasi itu dengan alasan tempat tersebut sepi dari pembeli dan pedagang pun lebih memilih kembali berdagang di Pasar Tavip.

Dengan tambahan anggaran cat sebesar Rp360 juta dan lift yang sudah terpasang, tapi tak mampu menarik pedagang untuk berjualan di gedung megah itu. Bahkan, kondisi Sky Cross saat ini semakin parah,  lapak yang sudah disediakan untuk para PKL di lantai 2 dan 3 masih kosong melompong dan berserakan.

Lokasi itupun menimbulkan aroma tak sedap (bau) dari berbagai sudut. Lampu penerangan di dalam gedung tak ada. Suasana gelap gulita itu, kini dimanfaatkan segerombolan burung walet yang numpang tidur di jembatan seharga 23 miliar tersebut.

Aini (37) seorang pedagang yang ditemui di lokasi Sky Cross Binjai, memngatakan pada tahun 2007, pedagang dipaksa pindah dari lantai dua dan 3 Skycross. Setelah pindah kedalam gedung skycross tersebut, pembelidisana sepi.

“Kami sudah pernah coba pindah kesana, tapi sepi berdagang di sana, pembeli lebih memlih belanja di toko dan pasar bawah,” ucapnya

Sudah 10 tahun lebih gedung Sky Cross berdiri, namun bangunan pengganti water laeding itu, tak kunjung dimanfaatkan oleh Pemko Binjai.

“Kalau nggak salah, Sky Cross ini dibangun tahun 2003 lalu, sudah sepuluh tahun lebih berdiri, tapi masih belumdifungsikan. Sekarang jembatan itu sering dijadikan tempat mangkal anak muda dan lapak judi,” kata Amin (47) warga di seputaran Sky Cross.

Menanggapi hal tersebut, Wali Kota Binjai HM Idaham pun tampak bingung mengoprasikan jembatan layang tersebut. Dia belum memiliki perencanaan untuk menghidupkan gedung berlantai delapan tersebut.

“Wah kalau itu (Sky Cross), belum tentukan lagi peruntukannya. Kita tunggu perkembangan selanjutnya, mau kita jadikan apa Sky Cross itu ke depan. Untuk saat ini memang belum ada pembahasan soal itu,” kata Idaham.

Ketika ditanya, papa kendala mengelola skycross tersebut, diirinya juga tidak mau menjelaskan lebih terperinci. ”Ada satu hal, yang tidak bisa saya sebutkan,” ucapnya(ari/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved