Retta Sitorus Ajak Orang Batak Tak Malu Berbahasa Batak

Laporan Wartawan Tribun Medan / Abul Muamar

TRIBUN-MEDAN.com, SIANTAR - Penyanyi Retta Sitorus sedih menghadapi kenyataan banyaknya orang Batak, khususnya anak-anak muda, yang malu menggunakan bahasa Batak.

"Sedih kali saya melihat kawan-kawan, anak-anak muda sekarang malu memakai bahasa Batak. Nanti logat kita Batak sedikit aja sudah langsung diejekin, 'Ih, Batak kali ka!'. Padahal seharusnya kita bangga dengan asal usul kita," ujarnya, Minggu (26/10/2014).

Tak jarang, karena kecintaannya terhadap bahasa Batak, gadis yang gemar makan petai ini langsung memarahi teman-temannya yang malu menggunakan bahasa Batak. "Kalau teman dekat saya langsung saya marahin. Saya gak bisa diam aja. Kalau bukan kita yang menjaga warisan leluhur siapa lagi," katanya.

Dalam album ketiganya yang baru dirilis Agustus lalu, Retta semakin gencar menyampaikan pesan, terutama kepada kaum muda Batak, untuk melestarikan bahasa Batak. Melalui musik, ia bahkan ingin agar Batak dikenal dunia.

"Di luar Sumatera aja orang responnya baik. Di luar negeri juga mereka sangat suka dengan lagu Batak. Kita malah di sini malu," ujarnya.

Retta pun mengklaim bahwa penyanyi yang pertama kali membuat lagu Batak versi baru secara utuh.

"Vickky Sianipar memang udah. Tapi dia tidak murni menciprakan lagu baru. Baru saya yang menciptakan sendiri," katanya.

"Banyak teman yang malu dengar lagu Batak. Kata mereka, udah kuno, ketinggalan jaman. Mereka dengarnya Rihanna, Ladi Gaga, Beyonce," katanya,

Namun, meskipun telah meluncurkan album baru yang menunjukkan jati dirinya, Retta mengaku belum puas.

"Masih ada keinginan yang belum saya capai. Saya ingin duet dengan legend Viktor Hutabarat," katanya.

Adapun lagu yang termasuk dalam album baru Retta Sitorus ketiga ini yaitu Sapata, Attar Didokkon (pura-pura dibilang), Tibu ma mulak (cepatlah pulang), Ho do ito featuring gido hutagalung (kaulah sayang), pos ni uhur, ho nama ito (kaulah satu-satunya sayang), ho do bintang hu (kaulah bintangku), hasian feat henry manik (sayang), i'm quit n stop, dan holong damang dainang.

"Yang best itu ho na ma ito (orkestra), ho do ito (ada rapper), sapata (lagu legendaris dari bapak dakka hutagalung," ujar Retta. (amr/tribun-medan.com)