Mengayuh Sepeda di Jernihnya Sungai Batu Kapal
Pecinta kegiatan luar ruang perlu mempertimbangkan Batu Kapal Bahorok, Bukit Lawang. Pemandangan hutan dan bukit-bukit cocok ditelusuri dengan sepeda.
Laporan wartawan Tribun Medan/Silfa Humairah
TRIBUN-MEDAN.com, LANGKAT-Pecinta kegiatan luar ruang perlu mempertimbangkan untuk mencoba bertualang di Batu Kapal Bahorok, Bukit Lawang, Sumatera Utara. Kawasan ini memiliki pemandangan hutan dan bukit-bukit di bawah kaki Gunung Leuser yang cocok ditelusuri dengan sepeda gunung.
Pemandangan yang begitu indah akan membuat anda lupa rasa lelah mengayuh sepeda. Saat bersepeda anda akan melewati jembatan, ladang, perkampungan, bukit turunan dan tanjakan, hingga pemandangan hamparan batu besar atau yang disebut Batu Kapal.
Ada sungai yang sangat jernih. Saking jernihnya banyak pengunjung langsung meminumnya setelah lelah mengayuh sepeda.
Batu Kapal berada di kawasan hutan yang beriklim hutan hujan tropis, kaya akan flora dan faunanya. Dari sekian banyak fauna, orang utan (Pongo Abelii) tentu menjadi ikon. Jika beruntung, anda akan melihat Orang Utan berkeliaran dari dahan ke dahan pohon yang rindang.
Objek wisata Batu Kapal bukanlah barang baru namun karena kurang terekspos, objek ini masih ibarat mutiara yang terpendam.
Keindahan Batu Kapal dijaga atau dilestarikan oleh sekelompok pecinta alam yang menawarkan wisata di Batu Kapal dengan panduan mereka. Komunitas ini disebut Batu Kapal Family, bergerak dari rasa peduli kekayaan alam, pemandu akan mengarahkan pengunjung untuk berwisata tapi tetap menjaga lingkungan.
Rahmat, pemandu, menuturkan mengorganizer para tamu yang berkunjung, baik kemping, susur gua (caving), dan susur hutan (jungle trek) di lokasi Objek Wisata Batu Kapalagar tidak boleh merusak alam misalnya memotong dahan, ranting, buang sampah hingga merusak batu.
"Di sana dapat dijumpai beberapa jenis tumbuhan dan satwa seperti kantong semar, meranti, keruing, damar laut, anggrek hutan, rafflessia, bunga bangkai dan aneka pohon dan tanaman lainnya," katanya.
Mata pencaharian masyarakat di Bukit Lawang umumnya adalah petani dan pedagang.
Panorama alam yang indah dengan sungai yang jernih serta keberadaan Orangutan Sumatra menjadi daya tarik utama bagi para pengunjung.
Sahbani, Trip Wisata Sohib Nature, menuturkan kawasan Batu Kapal sangat bagus untuk menjadi destinasi para traveller lokal atau luar kota. Cocok untuk bersepeda menelusuri alam, atau camping memanfaatkan sumber daya alam untuk bertahan hidup.
"Jangan takut, kawasan ini aman dari binatang buas dan memiliki sungai yang melimpah dan jernih, bisa langsung diminum karena merupakan aliran sumber air gunung. Bagi wisatawan yang cuman mau melihat pemandangan alam untuk refreshing juga bisa," katanya.
Menurutnya, wisatawan bisa menggunakan jasa penduduk untuk memandu berkeliling. Pasalnya, kawasan tersebut cukup luas dan wisatawan bisa tersesat.
Untuk sampai ke lokasi tersebut dari Medan, wisatawan memerlukan waktu sekitar tiga jam. Wisatawan bisa menggunakan mobil pribadi. Bagi yang mau menginap juga tidak perlu khawatir karena ada banyak penginapan terjangkau di kawasan Bukit Lawang, mulai dari Rp100 ribu hingga Rp300 ribu. Begitu pula warung makan dan makanan ringan juga mudah ditemukan di sepanjang jalan. (sil/tribun-medan.com)
