Wajik dan Pecal, Makanan Khas Berastagi

Ardi, karyawan warung, menuturkan, nama wajik dan pecal merupakan perwakilan makanan yang ditawarkan di Peceren.

Tribun Medan/Silfa Humairah
Wajik Peceren 

Laporan Wartawan Tribun Medan/Silfa Humairah

TRIBUN-MEDAN.com, BERASTAGI-Makanan dan minuman hangat menjadi incaran wisatawan saat berada di dataran tinggi Berastagi yang sejuk. Inilah yang ditawarkan puluhan warung wajik dan pecal di Peceren, Berastagi.

Walaupun di papan namanya dikatakan menjual tulisan wajik dan pecal, puluhan warung di kawasan tersebut bukan hanya menawarkan satu kue dan satu menu utama.

Ardi, karyawan warung, menuturkan, nama wajik dan pecal merupakan perwakilan makanan yang ditawarkan di Peceren.

"Wajik mewakili aneka kue dan pecal mewakili pilihan menu pedas. Ini wujud kemakmuran Berastagi di bidang sayur mayur, sehingga sayur yang disajikan masih segar," katanya.

Menurutnya, wisatawan yang datang ke Berastagi tentu kebanyakan wisatawan yang sudah melakukan perjalanan jauh.

"Tidak kenyang dengan sajian jagung bakar dan aneka mie di Panatapan (kawasan tempat makan sambil melihat pemandangan). Peceran menjadi kawasan wisata yang ingin makanan berat dan mencicipi sayur mayur segar," katanya.

Kawasan Pecaren menawarkan aneka kue panas asal dari berbagai daerah.

Bukan hanya kue khas Sumatera Utara Ombus-ombus, tapi juga wajik, lemper dan kue lainnya menjadi menu pembuka di warung-warung kawasan Pecaren.

Kemudian makanan utama seperti ayam penyet, ikan, udang, cumi-cumi, hingga pecal.

Ada juga minuman hangat berupa cendol panas dan aneka sop, soto hingga makanan pedas yang paling diunggulkan yaitu pecal.

Rendi, pengunjung, menuturkan aneka kue di warung kawasan Peceren ditawarkan dalam keadaan hangat, sehingga cuaca dingin yang tadinya menusuk tubuh, sedikit terobat dengan mengunyak menu pembuka, kue panas khas daerah.

"Pilihan kuenya beragam, semua di letakkan di meja saat pelanggan duduk. Kita bisa ngemil sambil nunggu menu utamanya. Di sini yang paling enak, pecalnya. Karena porsinya banyak dan sayur mayurnya masih segar," katanya. (sil/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved