Piala Inalum 2016
Juara Bertahan PS Buana Putra Memastikan Lolos di 8 Menit Terakhir
Mereka akhirnya menyelamatkan marwah sebagai juara Piala Inalum tahun lalu dengan memastikan lolos ke babak
TRIBUN-MEDAN.com, TANJUNGGADING - Juara bertahan PS Buana Putra Tanjung Kubah lega. Mereka akhirnya menyelamatkan marwah sebagai juara Piala Inalum tahun lalu dengan memastikan lolos ke babak berikutnya Piala Inalum 2016 setelah membungkam Batubara FC dengan skor 3-1 di Lapangan Tanjunggading, Kabupaten Batubara, Selasa (15/12) kemarin.
Menariknya lolosnya PS Buana Putra ke perempat final baru dipastikan pada delapan menit terakhir. Dua gol tambahan dari Irfandi dan Bambang mengunci tiket ke perempat final sekaligus menyingkirkan Batubara FC.
Pasalnya selama 82 menit sebelumnya kedua tim hanya bermain imbang 1-1. Jika hasil itu bertahan hingga peluit panjang maka Batubaralah yang lolos.
Pasalnya Batubara akan sama- sama mengoleksi satu poin dengan Buana Putra namun unggul produktifitas gol karena mencetak dua gol meski kebobolan tiga gol. Sementara Buana Putra mencetak satu gol dan kebobolan dua gol.
Namun skenario harapan Batubara FC itu tak terjadi. Buana Putra yang kali ini diperkuat top skor dua tahun lalu, Irfani lebih dulu terus-terusan menggempur tim besutan Syafrizal. Selain
Irfani mereka juga mengandalkan Sony Heriadi dan Bambang di lini depan. Hanya saja mereka harus kehilangan kiper utama, Vidi Bigbella karena eks kiper Kwarta itu cedera saat pemanasan awal.
Menyia-nyiakan banyak kesempatan dengan melakukan tendangan-tendangan tak tepat sasaran di awal laga, PS Buana Putra baru benar-benar mengancam saat Miswandi menanduk bola menyambut tendangan sudut di menit ke-20. Tapi tandukannya masih terlalu lemah dan masih mampu diantisipasi kiper Batubara FC, Aldi.
Tiga menit berselang Buana Putra kembali mengancam lewat tendangan bebas Sony Heriadi. Namun masih mampu dibaca Aldi. Sementara upaya Batubara yang tak bisa diperkuat pemain andalannya Ardiansyah karena kartu merah mengancam lewat Hendra, namun masih menyamping.
Nyaris! Peluang emas pada menit ke-37 disia-siakan Sony Heriadi. Berawal dari upaya Bambang yang melewati dua pemain di kotak penalti dan diteruskannya dengan umpan tarik kepada
Sony Heriadi yang berdiri bebas dan tinggal mencocor bola. Namun apa yang terjadi, Sony malah gagal karena kakinya sempat memijak bola.
Gol akhirnya benar-benar tercipta pada menit ke-42. Kali ini Sony yang lain berposisi sebagai bek menciptakannya lewat tendangan bebas kaki kiri yang gagal dihalau Aldi.
Namun Batubara memberi respon cepat. Hanya berselang semenit, Fahri menyamakan kedudukan setelah memaksimalkan umpan silang dengan tandukannya. Andri Syahputra yang mengawal mistar Buana Putra gagal menghalaunya. Skor 1-1 memasuki jeda.
Di babak kedua Buana Putra semakin beringas karena wajib menang. Mereka pun mengerahkan segala upaya untuk mencetak gol tambahan. Namun upaya-upaya lewat Buana Putra kerap buntu.
Meskipun kali ini upaya-upaya tembakan spekulasi anak-anak Tanjung Kubah akurasinya lebih baik dari pada saat babak pertama.
Di antaranya tendangan bebas Sony Heriadi pada menit ke-54 di dekat kotak penalti yang masih mampu dihalau Aldi.
Buana Putra terus mengurung pertahanan Batubara yang di babak kedua lebih berkosentrasi bertahan. Batubara pun hanya menyisakan Fahri di depan karena lebih berkonsentrasi di pertahanan.
Namun petaka itu muncul juga pada menit ke-82. Pertahanan Batubara yang dikoordinir Biondi akhirnya runtuh juga saat Irfani lolos ke kotak penalti dan melepaskan tendangan keras ke pojok kanan gawang Aldi. Bersoraklah kubu Buana Putra.
Tak cukup sampai disitu, Buana Putra mencetak gol keduanya pada menit ke-85 lewat Bambang. Tendangan mendatarnya dari luar kotak penalti salah diantisipasi Aldi yang mengira bola keluar dan membiarkannya saja. Hasilnya 3-1 Buana Putra memimpin.
Waktu pun tak lagi cukup bagi Batubara FC untuk mengejar. Langkah tim peringkat ketiga dua tahun lalu ini pun berhenti di penyisihan. (*ril/tribun-medan.com)
