Azril Memodifikasi Mobilnya dengan Usungan Konsep Elegan
Azril Sazali Lubis memodifikasi ialah Honda Brio keluaran tahun 2014 dengan konsep elegan.
Laporan Wartawan Tribun Medan / Nikson Sihombing
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Azril Sazali Lubis ialah satu dari puluhan anggota klub mobil Brionesia Sumut. Ia bergabung demi hobinya di bidang otomotif dan memiliki teman untuk berbagi cerita. Mobil yang modifikasi ialah Honda Brio keluaran tahun 2014 dengan mengusung konsep elegan.
Baginya konsep elegan adalah pilihan yang tepat untuk tipe orang orang yang tidak mau ribet dalam urusan modifikasi. Menurutnya konsep elegan ialah konsep yang low budget namun memiliki hasil yang "wah". Bahkan terlihat mewah, bila dibandingkan sebelum dimodikasi.
Tak ayal mobil yang berwarna merah dan hitam itu menguarkan kesan "wah". Padahal jika ditotalkan biaya modifikasinya tidak lebih dari Rp 20 juta.
“Gak banyak mengubah apapun. Dominan fokus ke perubahan eksterior aja. Misalnya mengganti pelek menjadi ukuran ring 15 pabrikan Vossen. Sedangkan ban menggunakan Archiles ukuran 185/55,” katanya saat dijumpai di CBD Polonia Medan, Rabu (2/3/2016).
Untuk menambah kesan elegan ia menambah sticker karbon pada bagian kap dan atap mobil. Khusus untuk interior mobil ia dominan menggunakan produk asli (orginal). Namun khusus untuk interior ia hanya mengganti jok saja.
“Ya bisa dibilang konsep elegan ini ialah konsep yang hemat biaya.Tidak banyak ganti sana sini. Ya simpel aja. Kemarin aku habis untuk biaya modifikasi hampir Rp 15 juta,” ujar pria yang tinggal Jalan Bazoka nomor 7A Siantar ini.
Pria kelahiran Pematangsiantar 22 September 1986 ini mengatakan, agar siap modifikasi butuh waktu enam bulan. Hal tersebut lama karena harus dikerjakan secara bertahap sesuai dengan pengeluaran dana yang ia cicil.
Selama pengerjaan bagian tersulit untuk dikerjakan ialah pelek mobil. Sulit karena harus memasang dan mencocokkan dengan ukuran pelek mobil sebelumnya. Apalagi agar tidak sampai mengenai fender mobil .
Mobil Honda Brio milik Azril ditambahkan stiker karbon dengan wara hitam ala empat dimensi di bagian kap dan atap mobil. Namun untuk mendapatkan hasil terbaik hal itu tidak mudah. Karena ia sempat beberapa kali mengganti stiker karbon karena kurang pas.
“Untuk membuat stiker karbon di bagian kap mobil kita butuh waktu perbaikan ulang. Bahkan diulang sampai dua hingga tiga kali agar bisa dapat hasil yang rapi. Untuk pengerjaan karbon saja butuh empat hari,” ujarnya.
Biaya total untuk stiker karbon ia butuh biaya Rp 600 ribu. Itu sudah untuk biaya karbon di bagian atap dan kap mobil. Harga tersebut juga sudah termasuk ongkos pemasangan.
Ia mengatakan stiker karbon empat dimensi yang ia pakai tersebut memiliki keunikan tersendiri. Karena jika terkena sinar matahari maka akan terlihat lebih mengkilat.
(cr6/tribun-medan.com)