Baca Edisi Cetak Tribun Medan

Menunggu Realisasi Fly Over dan Underpass

Kemacetan kini tak hanya terjadi di inti Kota Medan. Namun, sudah mengarah ke daerah pinggiran terutama perbatasan Medan-Deliserdang.

Tribun Medan / Jefri
Flyover Jamin Ginting 

MEDAN, TRIBUN - Kemacetan kini tak hanya terjadi di inti Kota Medan. Namun, sudah mengarah ke daerah pinggiran terutama perbatasan Medan-Deliserdang. Salah satu solusinya, pembangunan jalur alternatif. Namun, sepertinya warga harus menunggu beberapa tahun untuk terealisasinya fly over dan underpass.

Sekretaris Daerah Kota Medan, Syaiful Bahri, mengatakan, rencana pembangunan fly over Pinangbaris masih akan berlangsung beberapa tahun lagi. Pemerintah Pusat, katanya, telah membuat studi pembangunan.

"Kalau Fly Over Pinangbaris sudah dibuat studi oleh Pemerintah Pusat, dan sudah beres, hanya tinggal menganggarkannya. Sedangkan, kalau Underpass Titi Kuning sudah dibebaskan lahannya, kemarin saya ditelepon dari Pusat mereka akan membuat lebih lebar lagi kawasan itu (underpass Titi Kuning)," ujarnya.

Dia mengklaim, pembebasan lahan untuk pembangunan underpass Titi Kuning sudah selesai dilakukan pemerintah. Tidak hanya itu, Pemerintah Pusat juga sudah membayarkan uang pembebasan tanah kepada masyarakat.

"Dan sebagaian lahan sudah dipotong-potong, namun jumlah uang ganti rugi dan luas pelebaran jalannya saya belum tahu karena tidak uang kami (Pemerintah Kota Medan). Namun, dari Pemerintah Pusat. Mungkin tahun depan sudah mulai pembangunannya dari APBN, dananya semuanya dari Pemerintah Pusat," katanya.

Sebelumnya, saat membuka Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Medan tahun 2017 di Hotel Emerald Garden Medan, Rabu (16/3) lalu, Eldin mengklaim Kota Medan punya ketersediaan infrastruktur.

"Pemko Medan akan terus meningkatkan perawatan/pemeliharaaan berbagai infrstruktur. Seperti jalan, jembatan, drainase, perhubungan pemukiman maupun lainnya. Pemko mendukung pembangunan jalan tol, fly over, underpass, jalan layang kereta api, termasuk rencana pemerintah mengembangkan monorail, sebagai moda transportasi massal dan modern pada masa mendatang," ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, ada 180 warga di seputaran Jalan AH Nasution-Jalan, Brigjen Katamso, Kelurahan Pangkalan Masyhur, dan kelurahan Titi Kuning dapat sosialisasi pembangunan underpass dari Pemerintah Kota Medan.

Kala itu, Lurah Titi Kuning, Medan Johor A Muhzi menjelaskan, sosialisasi tahap pertama dilakukan pada 2013, dan Pemerintah Kota Medan telah menggelar sosialisasi pembangunan proyek underpass di Kantor Camat Medan Johor.

Sementara, tentang pembangunan fly over Aksara, ternyata masih sekadar rencana. Artinya, Pemerintah Kota Medan masih dalam tahap konsultasi terkait wacana tersebut.

"Belum ada studinya. Bagaimana mau membangun kalau belum ada studinya? Baru tahap rencana, untuk mengurangi kemacetan, sekadar baru rencana saja. Setelah ada rencana baru dibuat studinya," ujarnya Syaiful kepada Tribun di Balai Kota Medan, Rabu (19/10).

Selain itu, kata dia, Pemerintah Kota Medan belum mengimplementasikan pembangunan fly over dalam waktu dekat. Bahkan, proses pencarian anggaran juga belum ditentukan pemerintah.

Ia menjelaskan, tidak sedikit bangunan rumah ruko (ruko) warga yang harus dibongkar, apabila, pembangunan fly over Aksara dilakukan. Karena itu, kajian harus menyeluruh seperti analisis kepadatan lalu lintas.

"Harus ada kajian yang menyeluruh, dan sudah banyak bangunan orang yang akan dibongkar. Kemudian, harus ada analisis kepadatan lalu lintas serta pembebasan tanah," ujarnya.(tio)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved