Becak Vespa Meraja di Kota Padangsidimpuan, Ini Sejarahnya

Sejak pemerintah mencanangkan becak vespa sebagai ikon transportasi daerah, becak yang lain lambat laun tersingkir.

Tribun Medan/Ryan Achdiral Juskal
Mahkota Hasibuan dengan becak vespa kebanggannya. 

Laporan Wartawan Tribun Medan/Ryan Achdiral Juskal

TRIBUN-MEDAN.com, PADANGSIDIMPUAN-Melintasi jalanan di Kota Padangsidimpuan, tampak banyak becak yang hilir mudik.

Uniknya, becak di Kota Salak ini, semua memakai vespa. Becak vespa memang sudah jadi alat transportasi khas Kota Sidimpuan. 

Penarik becak, Mahkota Hasibuan, mengatakan, becak vespa ini menjadi ciri khas Kota Sidimpuan sejak tahun 1976.

Vespa yang digunakan pada becak ini, semua asli dari Negeri Pizza, Italia.

Baca: Siantar Catat Rekor Dunia Konvoi Becak Motor Antik Terbanyak

"Pada saat itu diurus oleh pemerintah, disahkan jadi becak khas Sidimpuan.  Ada persatuannya dulu, Afa Rastra, harapan dan abadi," ujarnya beberapa waktu lalu. 

Mahkota bercerita, awalnya beragam model becak ada di Kota Sidempuan. Namun, sejak pemerintah mencanangkan becak vespa sebagai ikon transportasi daerah, becak yang lain lambat laun tersingkir. 

"Dulu ada becak yang pakai CB dan GL Pro. Tapi, tersingkir dengan adanya becak vespa ini. Apalagi pada saat itu, pemerintah menjadikan becak ini sebagai kendaraan khas, dan penarik becak diperhatikan oleh pemerintah," ungkapnya.

Selain itu, lanjut Mahkota, becak vespa sangat sesuai dengan karakter masyarakat Kota Sidempuan.

Kerangka bak becak yang pendek, dianggap membuat penumpang wanita yang sering menggunakan rok dapat duduk lebih nyaman. 

"Ada kaitannya dengan syariah juga, lebih sopan. Jadi kalau pake rok pun, tampak sopan. Apalagi mayoritas masyarakat sini beragama Islam," terangnya.

Baca: Bisnis Es Krim Rasa Salak Sidimpuan Sukses di Tangan Mahasiswa

Saat ini, sekitar 5.000-an becak vespa menghiasi Kota Sidempuan. Becak ini pun dijadikan objek wisata para wisatawan lokal. Baik itu turis lokal maupun turis mancanegara.

"Jadi objek wisata juga. Kalau ada orang luar datang ke sini, pasti foto-foto. Dan banyak juga yang keliling-keliling saja tanpa tujuan, naik becak ini," pungkasnya. (raj/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved