Breaking News

Pembunuhan Sadis

Tak Dinyana, Selebriti Ini Merupakan Keponakan Dodi Triono Korban Pembunuhan Keji

Tragedi pembunuhan Pulomas meninggalkan duka mendalam bagi artis cantik Andhara Early Astrawinata (37).

INSTAGRAM.COM/DIANITAGEMMA/ANDHARAEARLY
Dodi Triono dan Andhara Early. (INSTAGRAM.COM/DIANITAGEMMA/ANDHARAEARLY) 

TRIBUN-MEDAN.com - Kepergian arsitek Dodi Triono (59) bersama dua putrinya untuk selama-lamanya akibat tewas dibunuh secara sadis oleh komplotan perampok meninggalkan duka mendalam bagi artis cantik Andhara Early Astrawinata (37).

Bagaimana tidak, model sampul majalah Playboy Indonesia edisi perdana pada 7 April 2006 tersebut ternyata memiliki kedekatan.

Andhara Early adalah keponakan Dodi.

Baca Berita Terbaru: Kisah Ius Pane selama di Bus, Cara Cerdik Polisi Menyamar hingga Si Pembunuh Keji Kencing Celana

Andhara Early

Melihat pamannya tewas dibunuh, aktris, presenter, dan bintang iklan tersebut spontan langsung menangis.

Dia tak menyangka hidup sang paman bakal berakhir secara tragis di tangan para penjahat.

Sementara itu, sebagai sesama model, Andhara Early juga ternyata kenal dengan Elsya Agnesya Kalangi (19), istri ketiga almarhum Dodi.

Namun, dia mengaku belum pernah bertemu dengan Agnesya secara langsung.

Dodi Triono dan Andhara Early
Dodi Triono dan Andhara Early. (INSTAGRAM.COM/DIANITAGEMMA/ANDHARAEARLY)

Kenapa Rumah Dodi?

Mengejutkan! Ternyata alasan sepele yang membuat komplotan Ramlan Butarbutar memilih merampok di rumah Dodi Triono.

Hal ini disampaikan oleh Penyidik dari Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya.

Penyidik sudah mengkonfrontir keterangan dua perampok sadis di Pulomas, Jakarta Timur, yakni Erwin S dan Alvin BS untuk memastikan, Ramlan Butar Butar sebagai otak perampokan sadis tersebut.

Kedua keterangan pelaku itu akan dikronfrontir oleh penyidik.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan, polisi sudah melakukan konfrontir terhadap dua pelaku perampokan sadis di Pulomas, Jakarta Timur.

Dari keterangan dua pelaku itu, diketahui sedikit tentang kronologi awal perampokan sadis tersebut.

"Kemarin kita lakukan konfrontir pada dua pelaku, ES dan ABS beraliran perampokan di Pulomas."

"Hasilnya, Ramlan Butarbutar itu yang punya ide untuk melakukan perampokan," kata Argo di Mapolda Metro Jaya, Semanggi, Jakarta Selatan, Jumat (30/12).

Dari keterangan kedua pelaku itu, kata dia, awalnya pada Sabtu 24 Desember lalu, kawanan rampok itu makan di rumah makan yang ada di kawasan dekat kampus Maritim (Akademi Maritim Indonesia) Pulomas, Jakarta Timur.

Saat berjalan ke rumah makan itu, kata Argo, Ramlan sempat melihat sejumlah rumah di perumahan sekitar kampus itu pintunya terbuka dan minim penjagaan.

Kemudian saat kawanan rampok itu makan, Ramlan pun memunculkan ide untuk melakukan perampokan di kawasan dekat kampus tersebut karena perumahan itu tampak mudah untuk disatroni.

"Jadi, yang memunculkan pertama untuk merampok itu Ramlan Butarbutar. Dia pun sempat berkeliling melihat suasana," tuturnya.

Tapi kenapa bisa rumah Dodi yang dituju? Alasannya sepele.

Sekitar pukul 10.00 WIB pagi, kawanan rampok itu kembali ke perumahan korban untuk melancarkan aksi perampokannya dan mencari mana rumah yang bakal dirampoknya itu.

Saat tengah berkeliling itu, kebetulan Ramlan melihat ada orang yang keluar dari rumah korban Dodi Triono.

"Setelah itu, pelaku berhenti di depan rumah korban Dodi, mengecek pintu pagarnya tak terkunci dan terbuka."

"Sambil memperhatikan sekitar, Ramlan menyuruh YP, yang kini menjadi DPO itu, masuk ke ke rumah korban pertama kali," tuturnya.

Ternyata karena pintu pagar tidak terkunci.

Setelah pasti kondisi sekitar sepi, beber Argo, Ramlan dan Erwin pun menyusul YP.

Sedang Alvin BS menjaga mobil yang dibawanya itu.

Saat ketiga orang pelaku itu masuk ke dalam rumah korban Dodi, terjadilah kasus perampokan sadis.

YP memaksa pembantu Dodi menunjukan kamar Dodi.

Setelah tahu ada di lantai dua, YP membongkar lemari korban.

Mereka pun menyekap seisi rumah di kamar mandi yang berukuran kecil.

Setelah puas mengacak-acak rumah korban Dodi, kawanan rampok sadis itu pun pergi meninggalkan korban begitu saja di kamar mandi dengan kondisi gelap.

"Baru setelah 19 jam setelah olah TKP, setelah kita berhasil mengevakuasi korban selamat, kita berhasil menangkap dua pelaku di Bekasi, Ramlan dan Erwin."

"Malamnya, kita berhasil lagi menangkap Alvin BS," tuturnya.

Kini, polisi pun tengah memburu YP yang telah dijadikan sebagai DPO itu.

Polisi bahkan sudah mengultimatum YP untuk segera menyerahkan diri, foto pelaku pun sudah diterbitkan dan disebarkan di selebaran DPO itu.

Polisi berharap masyarakat pun turut membantu bila melihat pelaku di mana pun berada.

"Kami sudah masukan ke medsos juga tentang DPO pelaku itu. Masyarakat yang melihat harap segera melapor ke polisi," katanya.(*)

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved