Pembunuhan Sadis
Mengejutkan Erwin Situmorang Si Pembunuh Sadis Minta Ditembak Mati Saja, Ini Alasannya
Satu di antara tersangka perampokan sadis di Pulomas, Jakarta Timur, Erwin Situmpotang, meminta agar dirinya ditembak mati polisi.
Pintu gerendel itu rusak karena korban berupaya mendapatkan oksigen sehingga gerendel pintu itu dipatahkan korban.
"Pintu patah itu dari dalam, dengan harapan korban, ada lubang dari pintu itu, korban ini berupaya bagaimanapun caranya agar mendapatkan oksigen," kata Argo.

Ius Pane atau Ridwan Sitorus alias Marihot Sitorus pelaku perampokan Pulomas yang menewaskan penghuni rumah
Ius Pane Kaget Ada Korban Tewas
Serupa Erwin, Ius Pane yang juga jadi tersangka pembunuhan sadis di Pulomas, mengaku tak menduga ada korban meninggal.
Ius bilang mereka tak pernah membobol pintu masuk rumah dan selalu berusaha mengelabui penghuninya.
"Dia gunakan pertama ancaman verbal. Dia bentak atau apa. Yang kedua dengan menodongkan senjata atau senjata tajam. Yang ketiga pasti mengikat entah itu pakai tali sepatu atau rafia atau lakban. Yang seterusnya pasti menempatkan korban di suatu ruangan kemudian dia melakukan aksi," ujar Argo menjelaskan hasil interogasi.
Saat diinterogasi polisi, Ius mengaku tak menyangka bahwa perampokan di Pulomas yang hasilnya hanya jutaan rupiah itu menewaskan enam dari 11 penghuni rumah.
"Dia tidak menyangka ada korban meninggal. Karena selama dia melakukan aksinya, malang melintang di dunia perampokan, dia belum pernah melukai korban apalagi sampai meninggal," ujar Argo.
Ius mulai mengenal Ramlan dan bergabung merampok bersama dua tersangka lainnya pada pertengahan Desember.
Baca: Kisah Ius Pane selama di Bus, Cara Cerdik Polisi Menyamar hingga Si Pembunuh Keji Kencing Celana
Dalam kurun sepekan sebelum merampok di Pulomas, keempat pelaku ini merampok di Jonggol dan Purwakarta.
"Sebenarnya dia adalah spesialis rumah-rumah seperti ini, banyak barang berharga. Jadi bukan spesialis mobil, motor, maupun yang lain," kata Argo.
Modus yang dilakukan saat merampok di Jonggol dan Purwakarta sama dengan di Pulomas.
Mereka masuk ke rumah mewah yang sedang terbuka kemudian menyekap penghuninya agar bebas menggasak harta benda.
"Dari dulu juga, Ius ada kelompok tersendiri. Dia punya kelompok tersendiri dan kebetulan pas kemarin dia ke luar diajak oleh Ramlan untuk melakukan perampokan dan diketahui sudah tiga kali mereka lakukan," ujar Argo.

Polisi menangkap terduga pembunuhan sadis Ir Dodi Triono dan anak-anaknya masing-masing bernama Ramlan Butar Butar (pincang) dan Erwin Situmorang
Baca: Polisi Kelabui Ius Pane Si Pembunuh Keji dengan Menyaru Jadi Mahasiswa dan Penjemput Sewa
Mengenal Ramlan Butarbutar Sang Kapten Komplotan
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/erwin-situmorang_20170102_183727.jpg)