Dua Bupati Ini Kompak Jadi Pelayan Jamuan Makan Para Tamu Undangan
Dua Bupati menjadi pelayan di sebuah pesta adat pernikahan di Jambur Halilintar, Jalan Jamin Ginting, Medan, Sabtu (4/2/2017) kemarin....
Citizen Reporter: Jenny Berutu (@jenny.berutu)
Tribun-Medan.com - Dua Bupati jadi pelayan di sebuah pesta adat pernikahan di Jambur Halilintar, Jalan Jamin Ginting, Medan, Sabtu (4/2/2017) kemarin, di antaranya Bupati Pakpak Bharat, Remigo Yolanda Berutu, dan Bupati Karo, Terkelin Brahmana.
Kedua bupati ini tampak memegang ember tempat lauk pauk dan membagikannya kepada para tamu undangan yang hadir saat jamuan makan. Jika dilihat dari adat istiadat Batak, kedua bupati ini menempati posisi sebagai boru/anak beru.
Tugas Boru/anak beru, berarti parhobas (pelayan) mempersiapkan segala keperluan hidangan, perlatan, juru damai, dan hal-hal yang diperlukan untuk berjalannya dengan baik pesta adat di hula-hula/kalimbubu-nya.
Salah satu kearifan lokal adat Batak yang sudah turun temurun sampai sekarang ini masih tetap terjaga keharmonisannya di tengah keberagaman adat dan budaya di Indonesia dengan mengutamakan nilai-nilai kebhinekaan melalui falsafah "Dalihan Na Tolu" ( Tungku yang berkaki tiga) adat Toba, kalau di adat Pakpak disebut juga “Sulang Silima”, dan kalau di adat Karo disebut juga “Rakut Sitelu/Sangkep Nggeluh” (Kalimbubu, Beru, dan Senina/Sembuyak.
Baca: Pakpak Barat Jalin Kerja Sama dengan Unimed di Bidang Peningkatan Mutu Pendidikan
Baca: Pakpak Bharat Tertinggi Tingkat Partisipasi Pilkada 2015

Inilah kesaktiannya Falsafah "Dalihan Na Tolu, Sulang Silima, dan Rakut Sitelu, kadang di atas dan kadang di bawah dalam soal pelayanan, tanpa melihat siapa dia dan latar belakangnya. Hal itu supaya terjadi keseimbangan yang tetap menjaga keharmonisan hubungan kekeluargaan dan persaudaraan.
Falsafah ini terlihat jelas pada pesta adat, yaitu; hormat kepada pihak hula-hula/kula-kula (puang)/kalimbubu, pihak keluarga dari perempuan atau pun keluarga dari ibu. Ini menempati posisi yang paling dihormati dalam pergaulan dan adat-istiadat Batak. Selain itu, bijaksana kepada pihak sedarah/semarga laki-laki, dan memiliki rasa membujuk dan tetap melindungi pihak saudara perempuan, baik itu kakak perempuan maupun adek perempuan.

Baca: Seni Karo Buka Bedah Buku Mengenai Kerajaan Urung Senembah
Baca: Ahok Diberi Marga Karo-karo Agar Menjadi Pribadi Tenang dan Peracik Strategi Ulung
Baca: Kapolda Sumut Ditabalkan Marga Karokaro
Baca: Seniman Musik Karo Terima Anugerah Penghargaan
Dalam ada istiadat, boru/anak beru ini menempati posisi sebagai ujung tombaknya 'parhobas' (pelayan), mempersiapkan segala keperluan, baik dalam pergaulan sehari-hari maupun dalam setiap pesta adat. Walaupun sebagai pelayan, bukan berarti bisa diperlakukan dengan semena-mena. Melainkan harus diambil hatinya dengan secara baik-baik dan bujuk rayuan. :)
Mohon maaf jika ada yang kurang lebih pengertiannya. (*)
TERNYATA Bukan Amanda Manopo yang Perankan Andin saat Jatuh ke Jurang tapi Sosok Ini |
![]() |
---|
TAHU Pemulung di Ikatan Cinta yang Dilakonkan Zevario? Ayahnya Seorang Pilot dan Ibu Eks Pramugari |
![]() |
---|
Dinasti Keluarga Yudhoyono Menguasai Demokrat, Banyak Pendiri Pengin Figur Baru, SBY Sudah Meredup |
![]() |
---|
Demokrat Terbelah, Pengamat: Yang Diterima Pemerintah Yakni Partai yang Bisa Bekerja Sama |
![]() |
---|
Bela Felicia Tissue, Sosok Ini Berani Cecar Kaesang Putra Jokowi: Pria Macam Apa Kamu Ini? |
![]() |
---|