Mengejutkan, Wanita Ini Tak Menyesal Bunuh dan Mutilasi Ibu Tirinya Hingga Dimasukkan Koper

Babak baru pembunuhan terhadap bule asal AS di Bali dan dimasukkan dalam koper mengungungkap cerita baru usai pengakuan mengejutkan

Ist
Heather Lois Mack (21) 

TRIBUN-MEDAN.com - Babak baru pembunuhan terhadap bule asal AS di Bali dan dimasukkan dalam koper mengungungkap cerita baru usai pengakuan mengejutkan dari pelaku yang tak lain anak tirinya sendiri.

Video terpidana kasus pembunuhan yang kini mendekam di Lapas Kelas IIA Denpasar di Kerobokan, Bali, yakni Heather Lois Mack (21), menjadi viral.

Dalam video yang diunggah pada 2 Januari 2017 lalu di Youtube, Heather yang warga negara Amerika Serikat (AS) itu mengklaim bahwa dirinya beraksi sendirian dalam pembunuhan mengerikan terhadap ibundanya, Sheila Ann von Wiese, di sebuah kamar di hotel mewah St. Regis, Nusa Dua, pada 12 Agustus 2014 lalu.

Pengakuan Heather itu membalikkan fakta hukum selama persidangan di Pengadilan Negeri (PN) Denpasar, yakni bahwa pembunuh Sheila adalah Tommy Schaefer –pacar Heather.

Saat ini, Tommy dan Heather sama-sama menghuni Lapas Kerobokan.

Heather Lois Mack (21) bersama orangtuanya saat masih hidup, komposer ternama James L Mack
Heather Lois Mack (21) bersama orangtuanya saat masih hidup, komposer ternama James L Mack ()

Karena dalam persidangan terbukti sebagai pelaku utama pembunuhan, Tommy divonis 18 tahun penjara.

Sedangkan Heather yang hanya dinyatakan ikut membantu pembunuhan, divonis 10 tahun penjara.

Heather membantu Tommy memasukkan jenazah ibunya, yang baru saja tewas dibunuh kemudian memutilasi jasadnya dimasukkan dalam koper dan ditinggalkan di taksi yang dipanggilnya ke hotel.

Sheila Ann von Wiese adalah ibu tiri Heather. Lihat videonya di sini:

Simak lanjutannya di sini:

Sheila dinikahi oleh ayah kandung Heather, James L. Mack, seorang komposer musik jazz ternama dan kaya raya di Chicago, A.

Sheila juga dikenal sebagai konsultan sejumlah tokoh politik terkenal di AS.

Ada tiga video yang diunggah Heather di Youtube dan diberi judul Confessions (Pengakuan).

Dalam video itu, Heather mengaku tak menyesal membunuh ibunya.

Lihat video bagian ketiga di sini:

Yang ia sesalkan adalah menyeret Tommy yang disebutnya “tak bersalah” ke dalam plot pembunuhan yang dirancangnya.

“Saya tak menyesal membunuh ibu saya. Memang sejahat itu kedengarannya, tapi itulah kenyataannya. Yang saya sesalkan adalah menyeret Tommy,” kata

Tommy Schaefer (kanan) dan Heather Mack yang sedang hamil menunggu keputusan hakim karena diduga membunuh ibunya sendiri
Tommy Schaefer (kanan) dan Heather Mack yang sedang hamil menunggu keputusan hakim karena diduga membunuh ibunya sendiri (AP)

dalam video yang menurut sejumlah media asing direkam di dalam Lapas Kerobokan dari sebuah ponsel.

Dalam beritanya kemarin, mail.online dan news.com.au menyebut bahwa Heather sepertinya mendapat perlakuan “istimewa” di dalam Lapas Kerobokan.

Disebutkan, Heather secara reguler bisa memposting foto-foto di akun media sosialnya (medsos), antara lain instagram.

Heather melakukan posting foto-foto ke medsos melalui ponsel selundupan, yang diduga dia gunakan juga untuk merekam video pengakuan yang diunggah di Youtube itu

“Saya membunuh sendiri ibu saya. Kemudian saya bilang pada Tommy jika dia tak membantu membersihkan kamar tempat kejadian pembunuhan, serta tidak membuang jasad ibu, maka saya akan bilang ke polisi bahwa dia yang membunuh. Saya akan bayar uang supaya dia ditangkap,” ucap Heather, yang terlihat berkedip-kedip dan meneteskan air mata.

Alasan Heather untuk menjebak Tommy adalah agar dia masih bisa mendapatkan warisan sekitar 1 juta dolar AS (sekitar Rp 130 miliar) dari kekayaan ibunya.

Heather mengatakan, jika dirinya saat itu terang-terangan mengatakan sebagai pembunuhnya dan Tommy hanya membantu, maka dirinya tak berhak mendapatkan warisan.

Sedangkan motif Heather untuk membunuh ibunya adalah sebagai balas dendam.

Menurut Heather dalam videonya itu, ayahnya James L. Mack dibunuh ibunya (Sheila) di sebuah hotel saat mereka berlibur di Athena, Yunani, pada tahun 2006.

Heather mengaku mengetahui bahwa ayahnya dibunuh oleh ibunya sekitar dua minggu sebelum berangkat berlibur ke Bali.

“Pada tahun 2006 itu, ketika saya masih berusia 10 tahun, ibuku membunuh ayahku di sebuah hotel di Athena, Yunani. Dua minggu sebelum saya datang di Bali, saya baru tahu bahwa ia (ibu) telah membunuh ayah. Saya menyimpan hal itu di hati saya, di pikiran saya, di jiwa saya, di dalam darah saya, di dalam oksigen yang mengaliri seluruh tubuh saya bahwa saya menginginkan untuk membunuh ibu saya. Saya tidak ingin hidup dalam kebohongan lebih lama lagi,” kata Heather.

Namun, keterangan atas kematian James L. Mack menyebutkan bahwa ia meninggal dunia akibat emboli paru-paru saat bersama keluarganya berlibur di Yunani.

“Awalnya, aku mengatakan pada Tommy untuk mencari seseorang untuk membunuh ibuku dengan imbalan 50.000 dolar AS. Tommy mengatakan `tidak`.Setelah itu, aku menemukan rencana liar baru bahwa aku menginginkan untuk membunuhnya sendiri di dalam kamar hotel, karena dia membunuh ayahku juga di dalam kamar hotel,” lanjut Heather.  

“Kami (Heather, Sheila dan Tommy) pergi ke Bali dan aku memulai rencana pembunuhan itu. Saya tidak ingin hidup dalam kebohongan lebih lama lagi, dan kebenaran akan membebaskan,” ucap Heather.

Namun, dalam persidangan di pengadilan, baik Heather maupun Tommy mengaku memukul Sheila von Wiese-Mack dengan mangkuk besar wadah buah yang terbuat dari logam di Hotel St. Regis, Nusa Dua.

Tommy jengkel atas sindiran-sindiran Sheila yang bernada rasis terhadap dirinya.

Sheila memang tak menghendaki Heather berpacaran dengan Tommy.

Tapi, kemudian diketahui Sheila bahwa Heather malah sudah mengandung janin dari hubungannya dengan Tommy.

Hal itu membuat Sheila makin marah besar, dan  mengucapkan sindiran kasar  terhadap Tommy.

Sindiran-sindiran yang disebut bernada rasis itu membuat Tommy menghajar Sheila hingga tewas.

Sementara itu, menurut berita The Chicago Tribune, saudari Sheila Ann Von Wiese, Debbie Curran menyebut pengakuan Heather adalah palsu.

“Cerita Heather tentang hubungannya dengan ibunya dan peristiwa-peristiwa di Bali telah banyak diubah, tidak mungkin untuk memahami kebenaran dari penipuan,” ujar Curran dalam pernyataan tertulis kepada The Chicago Tribune yang dipublikasikan kemarin.

“Tuduhannya tentang Sheila yang membunuh James adalah palsu. Sheila sangat mencintai James dan sangat hancur atas kematian James,” tambah Curran.

Pada Maret 2015, bayi yang dikandung Heather dari hasil hubungannya dengan Tommy (yang tak direstui ibunya) lahir.

Bayi perempuan itu diberi nama Stella, dan turut bersama Heather menghuni Lapas Kerobokan. Peraturan menyebutkan, narapidana hanya bisa membesarkan bayinya di dalam penjara hingga berusia 2 tahun.(vir/sko/news.com.au/mailonline)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved