Gempa Bumi

Tiga Kali Beruntun Gempa Mengguncang, Inilah Guncangan Bermagnitude Terbesar, Simak yang Terjadi

Ini merupakan guncangan gempa terbesar kurun 5 hari terakhir yang mengguncang Kota Medan, Binjai Berastagi, Deliserdang, Sumatera Utara.

BMKG
Info Lokasi Gempa pada Selasa (14/2/2017) dari BMKG 

TRIBUN-MEDAN.com - Guncangan gempa membuat warga Medan sekitarnya panik pada Selasa (14/2/2017). Berdasarkan info yang dirilis Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) gempa yang terjadi pukul 00:11 WIB berkekuatan 4,7 pada Skala Richter.

Pusat gempa berlokasi di Barat Daya Kabupaten Deliserdang Sumatera Utara dengan kedalaman 10 Km.

Ini merupakan guncangan gempa terbesar kurun 5 hari terakhir yang mengguncang Kota Medan, Binjai Berastagi, Deliserdang, Sumatera Utara.

Baca: Mengharukan dan Ajaib, Bayi Ini Selamat di Dekapan Sang Kakek yang Meninggal

Apakah yang terjadi?

Berikut paparan resmi BMKG teranyar

GEMPABUMI BERKEKUATAN M 4,7 GUNCANG SUMATERA UTARA

Hari Selasa, 14 Februari 2017, pukul 00:11 WIB, wilayah Sumatera Utara diguncang gempabumi tektonik. Analisis BMKG menunjukkan bahwa gempabumi berkekuatan M=4,7 dengan episenter pada koordinat 3,37 LU dan 98,51 BT, tepatnya di darat pada jarak 22 km arah barat daya Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, pada kedalaman 10 km.

Berdasarkan hasil analisis pada peta tingkat guncangan (shakemap) BMKG dan laporan dari masyarakat, gempabumi ini dirasakan di Berastagi dengan intensitas gempabumi II SIG-BMKG (III-IV MMI), Sibolangit II SIG-BMKG (III-IV MMI), Tuntungan dan Medan I SIG-BMKG (II-III MMI), Binjai I SIG-BMKG (I-II MMI). Namun sampai saat ini belum ada laporan kerusakan dari lapangan. Pada skala III-IV MMI, getaran dirasakan nyata dalam rumah oleh masyarakat, terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu. Gempabumi dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, di luar rumah oleh beberapa orang, jendela/pintu berderik dan dinding berbunyi.

Dari hasil observasi BBMKG Wilayah I Medan, gempabumi ini berada pada zona sumber gempabumi M=5,6 yang terjadi pada tanggal 16 Januari 2017 terdahulu. Gempabumi yang terjadi tanggal 14 Februari 2017 ini jika ditinjau dari kedalaman hiposenternya merupakan jenis gempabumi dangkal dan mempunyai mekanisme sesar mendatar. Hal ini berarti gempabumi ini terjadi akibat aktivitas sesar aktif lokal.

Baca: Uang Baru Tak Kunjung Muncul saban Gesek ATM, Penasaran Kenapa? Simak Alasannya

Baca: Ahaiii, Aura Kasih Blak-blakan Beberkan Alasan Jatuh Cinta pada Glenn selepas Curhat Galau

Baca: Jembatan Busuk Tetap Dipakai, Ternyata Milik . . .

Patut disyukuri bahwa kekuatan gempabumi ini tidak terlalu besar, sehingga diharapkan tidak sampai menimbulkan kerusakan. Untuk itu kepada masyarakat dihimbau agar tetap tenang, dan terus mengikuti arahan BPBD dan informasi dari BMKG. Khusus masyarakat di daerah pesisir pantai barat Sumatera Utara dan sekitarnya dihimbau agar tidak terpancing isu mengingat gempabumi yang terjadi tidak berpotensi tsunami.***

Medan, 14 Februari 2017
Kepala Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Wilayah I Medan
Edison Kurniawan, S.Si, M.Si

Baca: BREAKING NEWS: Gempa Guncang Kota Medan Dua Kali, Netizen: Mungkin Kode Keras dari Tuhan

Baca: BREAKING NEWS: Getaran Gempa pada Hari Valentine Bangunkan Warga yang Tertidur Pulas

Baca: Gempa Bumi Mengguncang Warga Satu Kompleks Berhamburan ke Luar Rumah

Baca: BREAKING NEWS: Gempa Melanda, Masyarakat Sibuk Update Status

Sejauh ini gempa beruntun yang terjadi belum diketahui secara spesifik penyebabnya.

Namun, sejauh ini BMKG menyebutkan sumber gempa di daratan Sumatera dapat disebabkan oleh aktifitas sesar lokal maupun aktifitas zona subduksi.

Baca: Gempa Tengah Malam Kian Sering Guncang Medan, Ini Tips Aman Komunitas Siaga Bencana

Baca: Jangan Cuma Menilai Paras, 7 Artis Cantik Ini Dulu Cowok Loh, Berani Naksir? Ini Parade Fotonya

Baca: Mengejutkan, Kondom Bekas Berserakan di Kawasan Kantor Humas Pemko, Begini Penjelasan Pejabat

"Gempa akibat aktifitas sesar lokal memiliki karakteristik kedalaman sumber yang dangkal. Sedangkan untuk sumber gempa akibat subduksi lempeng di Pulau Sumatera mempunyai kisaran kedalaman hingga ratusan kilometer," kata Syahnan, Kepala Data dan Informasi BMKG Wilayah I Medan.

Sejauh ini kedalaman pusat gempa 10 Kilometer.

Itu berarti diakibatkan aktivitas sesar lokal.

Tiga kali gempa beruntun dalam kurun lima hari tidak berpotensi tsunami.

Berikut napak tilas ketiga gempa kurun lima hari dan magnitudonya;

Baca: Lelaki Ini Terima Surat Suara Berisi Uang Rp 100 Ribu, Suruh Pilih Nomor 1

Romi Juliansyah, Ketua Panwaslih Kecamtan Johan Pahlawan, Kabupaten Aceh Barat memperlihatkan surat undangan pemberitahuan pemungutan suara model C 6 - KWK yang diselipi uang Rp 100.000, Senin (13/02/17). (KOMPAS.COM/ RAJA UMAR)
Romi Juliansyah, Ketua Panwaslih memperlihatkan surat undangan pemberitahuan pemungutan suara model C 6 - KWK yang diselipi uang Rp 100.000, Senin (13/02/17). (KOMPAS.COM/ RAJA UMAR) (KOMPAS.COM/ RAJA UMAR)

Baca: Artis Cantik 18 Tahun Ini Diwanti-wanti Awas Bunting setelah Lakoni Hal Ini Bareng Pacar

10 Februari Dini Hari

Gempa bumi mengguncang Kota Medan, dan sekitarnya tidak hanya terjadi satu kali namun empat kali guncangan yang terjadi pada Kamis (9/2/2017) hingga Jumat (10/2/2017) dinihari.

Rentetan gempa ini mulai terjadi pada pukul 18:18 WIB, Kamis (9/2/2016) dengan kekuatan magnitude 3,2 pada Skala Richter (SR).

Berdasarkan catatan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Sumatera Utara, gempa pertama ini berpusat di darat 27 km Timur Laut Kabupaten Karo, dengan kedalam 10 km. 

Lokasi gempat 3,24 Lintang Utara, dan 98,48 Bujur Timur (BT). Guncangan gempa pertama tidak begitu dirasakan hingga ke kota Medan karena kekuatannya yang masih kecil.

Baca: Celana Dalam Bule Cantik 21 Tahun Ini Dipaksa Lepas lalu Digilir 3 Pria, Bikin Malu Indonesia

CM ketika berada di Polsek Nusa Penida. (Istimewa)
CM ketika berada di Polsek Nusa Penida. (Istimewa) (Istimewa)

Namun gempa susulan kedua baru menimbulkan goncangan.

Guncangan gempa bumi dirasakan masyarakat Kota Medan dan sekitarnya, pada Jumat (10/2/2017), sekitar pukul 00.19 WIB. Gempa pertama terjadi pukul 01.07 WIB.

Berdasarkan informasi yang diperoleh Tribun Medan/www.tribun-medan.com dari situs BMKG, gempa susulan dirasakan lebih kuat dengan kekuatan 4,5 SR.

"#Gempa Dirasakan Mag:4.5 SR, 10-Feb-2017 01:00:09 WIB (Pusat gempa didarat 24 km BaratDaya Kab. Deli Serdang), Kedlmn:10 Km #BMKG," cuit akun BMKG di twitter resminya.

Sementara itu gempa susulan ketiga terjadi pada pukul 04.50 WIB, ini tercatat cukup jalas oleh BMKG.

"#Gempa Dirasakan Mag:4.5 SR, 10-Feb-2017 04:50:52 WIB (Pusat gempa di darat 27 km BaratDaya Berastagi), Kedlmn:10 Km #BMKG," tulis akun BMKG.

Selanjutnya gempa susulan keempat terjadi pada pukul 05:04 WIB dengan kekuatan 4,3 skala richter (SK) dengan pusat gempa 28 km Barat Daya Kabupaten Berastagi.

"#Gempa Dirasakan Mag:4.3 SR, 10-Feb-2017 05:04:27 WIB (Pusat gempa di darat 28 km BaratDaya Kab. Berastagi), Kedlmn:10 Km #BMKG," cuit kembali akun BMKG.

11 Februari

Gempa kembali mengguncang Kota Medan, Sabtu (11/2/2017).

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat gempa dengan kekuatan 4.2 pada SK tersebut berpusat di darat 21 Km Barat Daya Deliserdang, Sumatera Utara.

Tepatnya berada di 3.31 lintang utara dan 98.55 bujur timur di kedalaman 10 Km.

Lokasi gempa 11 Februari 2017
Lokasi gempa 11 Februari 2017 (bmgk)

14 Februari Dini Hari

Gempa bumi kembali mengguncang Kota Medan, Selasa (14/2/2017) dini hari pukul 00.12 WIB dan 00.18 WIB

Menurut Informasi dari BMKG, gempa pertama yang terjadi pukul 00:12 WIB berkekuatan 4,6 pada Skala Richter.

Pusat gempa berlokasi di Barat Daya Kabupaten Deliserdang Sumatera Utara dengan kedalaman 10 Km.

Gempa kali ini terasa agak kuat dibanding gempa-gempa yang rutin mengguncang Sumatera Utara beberapa hari belakangan.

Namun belum ada laporan resmi dari BMKG berapa besar kekuatan gempa kedua yang terjadi 00.18 WIB.

Gempa ini mengundang reaksi netizen.

Akun twitter @TheErrieRimba menulis "barusan ada #gempa kan 12.11 tadi??? nooo?"

Sedangkan akun @Jus_Kuphi berkicau "Mungkin gempa yg ke2 x ini #kodekeras dari Tuhan untuk bangun dan wudhu. Semoga warga medan semua ingat dan baik baik selalu. #medan #gempa"

Karena belum ada informasi tentang gempa kali ini, seorang netizen @SuryantaTarigan menulis "Dimana #Gempa -nya?"

Akun @toneedekiko "Yaa Allah... Medan terus-terusan di goyang Gempa dalam bulan ini... #gempa #medan #sumut #sumaterautara #Indonesia"

Reaksi Warga

di Desa Tanjung Anom, Kecamatan Pancurbatu, Deliserdang gempa membuat warga satu kompleks berusaha menyelamatkan diri keluar rumah saat gempa mengguncang rumah mereka.

"Tadi aku kira ada mobil yang melintas, tapi guncangannya kok makin terasa. Saat lihat ke arah jendela ada yang bergoyang, lalu kami pastikan itu gempa," kata Surbakti warga kompleks perumahan Griya Permata II, Senin (13/2/2017).

RUMAH RUSAK AKIBAT GEMPA - Sejumlah anak berada di depan Sekolah Dasar Negeri 046417 yang rusak akibat gempa bumi di Kecamatan Naman Teran, Kabupaten Karo, Sumatera Utara, Selasa (17/1/2017). Menurut BPBD wilayah Karo menyebutkan sebanyak 77 rumah warga rusak ringan dan berat, dua sekolah rusak berat akibat gempa bumi berkekuatan 5,6 SR yang berpusat di Deliserdang Sumatera Utara yang terjadi pada Senin (16/1/2017) malam.TRIBUN MEDAN/RISKI CAHYADI
RUMAH RUSAK AKIBAT GEMPA - Sejumlah anak berada di depan Sekolah Dasar Negeri 046417 yang rusak akibat gempa bumi di Kecamatan Naman Teran, Kabupaten Karo, Sumatera Utara, Selasa (17/1/2017). Menurut BPBD wilayah Karo menyebutkan sebanyak 77 rumah warga rusak ringan dan berat, dua sekolah rusak berat akibat gempa bumi berkekuatan 5,6 SR yang berpusat di Deliserdang Sumatera Utara yang terjadi pada Senin (16/1/2017) malam.TRIBUN MEDAN/RISKI CAHYADI (Tribun Medan / Risky)

Mengetahui kalau peristiwa yang terjadi merupakan gempa bumi, dia langsung menghubungi sanak keluarganya untuk memastikan mereka selamat dan memberitahu agar selalu waspada terhadap gempa susulan.

Surbakti patut waspada, pasalnya beberapa hari belakangan ini Kota Medan, Deliserdang, Karo dan Binjai selalu diguncang gempa kendati masih terbilang belum membahayakan.

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved