NEWS VIDEO: Tambang Emas Martabe Adakan Seminar Dampak Ekonomi dan Fiskal

Laporan Wartawan Tribun Medan/ Ayu Prasandi

TRIBUN-MEDAN.com,MEDAN - PT Agincourt Resources sebagai pengelola Tambang Emas Martabe mengadakan seminar bertajuk Analisis Dampak Ekonomi dan Fiskal PT Agincourt Resources.

Bertempat di Hotel Adimulia Medan, seminar tersebut dibagi menjadi dua sesi dan diisi oleh pemateri yang berkompeten di bidangnya mulai dari Ketua Wilayah I BKPM, Agus Joko Saptono, dan Hanafi dari Perhapi.

Baca: Anda Butuh Pekerjaan? Informasi Ini Penting untuk Anda

Baca: NEWS VIDEO: Lihat Gelaran Aksi Unjuk Rasa Mahasiswa USU

Baca: Menilik Pencapaian Daihatsu di Januari 2017

Seminar tersebut juga menghadirkan Wahyu Adi Pratomo dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) USU dan Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LPEM-FEBUI), Widyono Soetjipto sebagai pembicara.

Widyono Soetjipto, dari LPEM-FEB UI, mengatakan, besarnya kontribusi fiscal PT Agincourt Resources pada tahun 2012 hingga 2015 mencapai 19 kali lipat dari kontribusi fiscal pada tahun 2008 hingga 2011 yaitu sebesar Rp 89,6 miliar pada periode 2012 hingga 2015.

“Survei lapangan LPEM FEB UI yang bekerjasama dengan FEB USU di tahun 2015 ini dilakukan terhadap kondisi sosial ekonomi di 10 desa lingkar tambang di Batang Toru,” ujarnya, Kamis (23/2/2017).

Wahyu Adi Pratomo dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) USU, menuturkan, kontribusi dari sektor pertambangana masih kecil yaitu 1,3 hingga 1,4 persen terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Sumut.

“Potensi pertambangan belum optimal dieksplorasi dan diekploitasi. Beberapa perusahaan masih terkendala perizinan akibat kebijakan yang telah diputuskan oleh pemerintah pusat,” tuturnya.

Ia mengatakan, 70 persen tambang emas di seluruh negara sedang berkembang. Di Indonesia, produksinya fluktuatif tergantung harga.

(pra/tribun-medan.com)