Heboh, Siswa Magang Praktik Disuruh Layani Tamu Spa Hingga Diajak Hubungan Intim

Siswi Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 8 Kota Medan magang di perusahaan spa pada hotel berbintang empat di Batam mendapat pelecehan seksual

Ist
Ilustrasi 

Mereka berpencar-pencar lokasi dan wilayah magang.

"Kami mulai magang di sini tidak ada yang sama, semuanya berbeda-beda, jadi nanti pulangnya ada juga hingga Mei. Jadi kami berpencar-pencar, tidak serupa dan kami rata-rata magang di sini selama empat bulan," katanya.

Baca: Titiek Soeharto Setelah Menyeberang ke Anies-Sandi: Lebih Takut Tuhan daripada Partai

Dia merasa tidak trauma walaupun pernah mengalami peristiwa yang tidak mengenakan selama magang.

Namun, ia berharap ada perhatian ataupun pemilihan pelanggan untuk para siswi agar dapat belajar secara nyaman. Artinya, enggak diganggu pelanggan pria.

"Kenapa anda memilih magang di Batam?" tanya Tribun Medan/www.tribun-medan.com. Ia menjawab, sekolah yang menentukan lokasi magang untuk siswa/siswi.

Alasannya, ada banyak ilmu yang diraih bila magang ke Batam.

"Kami magang di Batam agar dapat sertifikat dan banyak ilmu yang diperoleh di sini. Nanti pulang gunakan uang pribadi, namun kami juga dapat uang saku, uang makan dari hotel. Setiap bulannya dapat upah Rp 250 ribu," ujarnya.

Tidak hanya itu, para siswi magang juga sering dapat uang tips dari pelanggan yang datang.

Ada pun besarnya tip yang diperoleh mulai Rp 50 ribu hingga Rp 100 ribu. Ia memahami citra Kota Batam tidak seelok kota-kota lain di Indonesia.

"Saya di sini jarang sekali keluar, paling hanya makan doang sehingga badan saya sudah besar begini," katanya.
Usai menerima informasi tersebut, Tribun-Medan.com berusaha mendapatkan konfirmasi dari pihak SMKN 8 Medan.

Wartawan menemui pihak sekolah agar mendapat penjelasan tentang program magang siswa/i di Batam. Namun, petugas keamanan sekolah tidak mengizinkan wartawan memasuki pelataran sekolah.

"Kepala sekolah tidak berada di lokasi, dan para wakil kepala sekolah juga tidak berada di lokasi. Mereka lagi mempersiapkan kunjungan Gubernur Sumut ke sekolah pada awal Maret ini," ujar seorang petugas keamanan saat mendatangi sekolah, pada Rabu (22/2) sekitar pukul 10.00 WIB.

Petugas keamanan tersebut, meminta kembali datang pada Kamis (23/2) pagi, agar dapat bertemu dengan dewan guru maupun kepala sekolah.

Kemudian, saat Tribun Medan kembali datang, besoknya, keamanan tetap tidak mengizinkan masuk ke sekolah.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved