Kematian Kim Jong Nam
China Marah Terhadap Korea Utara, Singgung Ancaman Perang Nuklir
China menempatkan pasukan militer ke perbatasan dengan Korea Utara dan memangkas impor batubara sebagai sumber besar penghasilannya.
TRIBUN-MEDAN.COM - Kim Jong-nam, saudara tiri pemimpin Korea Utara Kim Jong-un, sebelum dibunuh di Kuala Lumpur International Airport, Malaysia, pada 13 Februari lalu, ternyata telah bertahun-tahun tinggal di China. Beberapa berspekulasi, bahwa ia berada di bawah perlindungan Beijing.
Setelah pembunuhan saudara tiri Kim Jong-un itu, China marah besar-memberikan ancaman-untuk menghancurkan Korea Utara. Tapi, ancaman amarah Beijing itu dinilai, tidak untuk alasan yang diharapkan dunia internasional terkait kematian Kim Jong-nam.
Baca: Malaysia-Korea Utara Semakin Memanas, Usir Dubes Kang Chol
Baca: 110 Orang Mati Kelaparan dalam Dua Hari di Somalia, 50.000 Anak Terancam Mati
China mengerahkan pasukan militer ke perbatasan dengan Korea Utara dan memangkas impor batubara sebagai sumber besar penghasilannya, Minggu (5/3/2017) waktu setempat.

Apakah penempatan pasukan militer dan pemangkasan impor batubara sebagai amarah China atas kematian Kim Jong-nam atau karena peluncuran rudal balistik pada Februari lalu?
Pengamat senior keamanan Asia dari Universitas St Andrew, Chris Ogden mengatakan, tes rudal Pyongyang baru-baru ini adalah alasan sebenarnya kemarah China.
"Saya berpikir bahwa tindakan kemarahan Beijing kepada Korea Utara yang tidak lagi menerima pasokan batubara dari Korea Utara berkaitan dengan uji coba rudal balistik, bukan pembunuhan." ujarnya, dilansir Dailystar.co.uk, Senin (6/3/2017).
Baca: Janda Cantik Diperdaya Pria Kenal di FB Ajak Hubungan Intim, Ngaku Kerja di Kapal Pesiar
Baca: Mobil Dinas Wakil Ketua DPRD Goyang-goyang di Pelabuhan, Warga: Kaya Main Kuda-kuda
