Polwan Bingung Setop Pengendara Saat Operasi Simpatik, Berapa Pelanggarannya ya Guys?

Beginilah momen saat terjadi operasi simpatik yang digelar serentak oleh pihak kepolisian di seluruh Indonesia, termasuk di Papua

Pengendara sepeda motor bebek ketika dihentikan oleh seorang Polwan 

Baca: Aksi Kejam Paksa Nenek Mengemis dan Raup 70 Ribu per Hari, Inilah Hukuman Berat bagi Surono

Dalam peraturan pun tidak diperkenankan sepeda motor dikendarai hingga tiga orang, inilah yang mungkin jadi penyebab hingga Polwan memberhentikan pengendara ini.

Barangkalai Polwan ini bingung, berapa banyak pelanggarannya ya guys?

Jika dipikir-pikir apakah mereka membawa surat-surat kendaraan apa tidak ya? Mengingat hanya sebuah kantong tas yang dibawa oleh pengemudi. Kalau berkendara seperti ini safety riding apa tidak ya guys?

Operasi Simpatik 2017 sendiri digelar Kepolisian RI secara serentak di Indonesia selama 21 hari hingga Selasa (21/3/2017).

Baca: Ternyata Ini Latar Belakang Kenapa Ahok Singgung Surat Al-Maidah Ayat 51

Baca: Tersihir Raja Salman, Orang-orang Ini Dandan Mirip Para Pangeran, Penasaran? Ini Parade Fotonya

Pesona pangeran-pangeran Timur Tengah. (Instagram)
Pesona pangeran-pangeran Timur Tengah. (Instagram)

Selama Operasi Simpatik berlangsung diadakan beberapa kegiatan, edukasi cara aman berangkat ke sekolah, hingga program safety riding yang memberikan imbauan kepada masyarakat bagaimana cara berkendara sesuai dengan prosedur keselamatan.

Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Kombes Pol Martinus Sitompul meyakini Operasi Simpatik mampu mengedukasi masyarakat mengenai larangan-larangan berlalu lintas.

Baca: Bikin Termangu, Artis Indonesia Pemilik 13 Gelar: Dr Ir SH SAB SSn MS MH MM IPM MBCa MBA

Martinus mengatakan, selama pelanggaran tersebut dianggap tidak fatal yang mengancam jiwa seseorang oleh petugas, maka hanya peringatan lisan ataupun tertulis yang diberikan.

Menurut dia, operasi ini tidak lantas digampangkan karena adanya kelonggaran yang diberikan polisi.

"Enggaklah, masyarakat kita itu cerdas-cerdas. Kita hanya menstimulasi supaya lebih tertib," ujar Martinus seperti yang dikutip dari Kompas.com, Jumat (3/3/2017).(*)

Sumber: Tribun Medan
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved