Heboh Medsos

Cinta Ajaib, Nenek 82 Tahun Hamil oleh Pemuda 28 Tahun, Ini Penjelasan Medis Ahli Kandungan

Beberapa waktu lalu masyarakat dihebohkan dengan kisah cinta yang unik, yaitu pernikahan pemuda (28) dengan perempuan (82).

Kompas.com/Ronny Adolof Buol
Sofian pemuda berusia 28 tahun memperlihatkan foto pemberkatan nikahnya dengan Martha, nenek yang berusia 82 tahun di Minahasa Selatan, Sulawesi Utara. (Kompas.com/Ronny Adolof Buol) 

Lili Djan: Gk percaya....kecuali nti lahiran lgs live di tv....

M'lidya A'Pitaloka: Tapi resiko tinggi untuk ibu nya.

Pernikahan beda generasi antara Sofian Loho Dandel (28), warga Pulau Mantehage, Minahasa Utara, dan Martha Potu yang telah berusia 82 tahun. (FACEBOOK)
Pernikahan beda generasi antara Sofian Loho Dandel (28), warga Pulau Mantehage, Minahasa Utara, dan Martha Potu yang telah berusia 82 tahun. (FACEBOOK) (FACEBOOK)

Walaupun hamil. Karna bisa mengakibatkan kematian saat melahirkan krna sudah tidak memiliki tenaga yg cukup untuk proses melahirkan.

Walaupun oprasi dokterpun ga brani karna walaupun d anastesi belum tentu bisa siuman lg.

Di samping kontroversi dari netizen yang berpendapat, TribunWow.com merangkum pendapat ahli, hasil penelitian bahkan dokter dari laman Kompas.com, terkait hamil di usia tua.

Sejumlah peneliti di Amerika mengungkapkan bahwa kemungkinan untuk hamil dan punya bayi di atas usia 40 tahun, masih sangat mungkin.

Ungkapan itu disampaikan Dr Jamie Grifo, direktur program New York University Medical Center, Dr Grifo sudah membantu banyak perempuan yang mengandung di usia 40-an, bahkan ada yang 50 tahun.

Ia bahkan juga pernah menangani perempuan 46 tahun yang hamil berkat program pembekuan sel telur yang dia lakukan sewaktu usia 42 tahun.

Fertilitas atau masa subur menurun setelah usia 35 tahun. Di usia 40 tahun, kehamilan tanpa bantuan teknologi hanya berkisar 10 persen, setelah 45 turun di angka 1 persen.

Namun perkembangan teknologi makin pesat dan membuat kemungkinannya jadi lebih meningkat.

Angka kelahiran di New York berkisar antara 28 persen setelah usia 40, 18 persen di usia 42, dan menurut Dr Grifo kurang dari dua persen ketika berusia di atas 44 tahun.

Menurut American Society of Reproductive Medicine, pembekuan sel telur dianggap sebagai hal yang standar, tak lagi sekadar bersifat ekperimental.

Kesuburan beranjak dari di usia berapa sel itu dibekukan, bukan di saat usia hamil.

Misalkan pembekuan dilakukan saat usia 35, dan kemudian hamil di usia 45 tahun, maka sebenarnya kesempatan untuk hamil adalah sama dengan saat melakukan donor.

Kemungkinannya mencapai 50 persen.

Sumber: TribunWow.com
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved