Heboh Medsos
Cinta Ajaib, Nenek 82 Tahun Hamil oleh Pemuda 28 Tahun, Ini Penjelasan Medis Ahli Kandungan
Beberapa waktu lalu masyarakat dihebohkan dengan kisah cinta yang unik, yaitu pernikahan pemuda (28) dengan perempuan (82).
Meski tidak ada jaminannya, teknologi yang pesat seperti disampaikan para ahli dengan metode pembekuan sel telur memberi kesempatan pada mereka yang meski sudah berusia di atas 40 tahun bisa hamil dan melahirkan lagi.
Bagaimana jika sekarang sudah berusia di atas 40 tahun, tapi belum pernah membekukan sel telur?
Berdasarkan studi yang dilaporkan oleh The New England Journal of Medicine, donor sel telur yang diberikan pada perempuan di usia 40 kesempatan untuk memiliki bayi sama dengan saat dia berusia 20 tahun.
Bagaimana pun, mesti disadari juga resiko yang mungkin terjadi.
Sejumlah ahli menganjurkan, agar kaum perempuan tetap membekali diri dengan pengetahuan yang banyak, dan mengikuti saran dokter misalnya diet dan menghindari stres.
Dr Grifo menganjurkan agar perempuan benar-benar punya rencana yang matang jika memang ingin hamil.
Apalagi menjadi ibu di usia yang tak lagi muda tetap saja memiliki sisi positif dan negatif.
Sisi negatifnya terutama faktor fisik yang berpengaruh pada kualitas organ-organ reproduksi sebagai tempat tinggal janin selama 9 bulan.
Saat janin perempuan berusia 20 minggu di kandungan, sistem reproduksinya sudah terbentuk sempurna, lengkap dengan sel telur yang akan dimilikinya seumur hidup.
Jumlah sel telur itu sekitar 6-7 juta.
Ketika seorang wanita berusia 30 tahun, ia sudah kehilangan 90 persen dari sel telurnya itu, dan di usia 40 tahun hanya sekitar 3 persen yang tersisa.
Baca: Aih Dikritik Tajam Mantan Kekasih, Nikita Mirzani: Artis Sudah Lama Enggak laku, Tiba-tiba Nongol
Mayoritas wanita tidak bisa lagi hamil secara alami di usia pertengahan 40.
Walau begitu, meski sel telur memiliki masa kadaluarsa tapi tidak demikian dengan rahim atau tempat sel telur yang dibuahi menempel dan tumbuh menjadi janin.
"Dengan kata lain, rahim bisa tetap berfungsi sampai seorang wanita meninggal," kata Dr David Adamson, pakar fertilitas dari California, seperti dikutip Medical Daily.
Meski pun secara biologi mungkin tak ada hambatan untuk menjalani kehamilan sampai seorang wanita menopause, tapi risiko komplikasi kehamilan dan persalinan akan meningkat tajam seiring bertambahnya usia.