Reaksi Tidak Terduga Superman Is Dead (SID) saat Dikontak Orang Jokowi

Rencananya lagu tersebut akan dipakai sebagai soundtrack untuk video #jokowimenjawab karena isinya yang kental semangat nasionalisme bagi anak muda.

Editor: Tariden Turnip
Instagram @sid_official
Superman Is Dead 

Laporan Wartawan TribunStyle.com, Amirul Muttaqin

TRIBUN-MEDAN.COM - Presiden Joko Widodo membuat program #jokowimenjawab pada Februari 2017 lalu.

Program tersebut bermaksud memberi ruang bagi anak muda untuk bebas mengirimkan pertanyaan apapun lewat kiriman video yang nantinya akan dijawab oleh Presiden lewat akun media sosialnya.

Jelang dirilisnya #jokowimenjawab, pihak tim program tersebut meminta izin menggunakan lagu dan cuplikan video musik Jadilah Legenda dari Superman Is Dead (SID).

Rencananya lagu tersebut akan dipakai sebagai soundtrack untuk video #jokowimenjawab karena isinya yang kental dengan semangat nasionalisme bagi anak muda.

Namun, tawaran tersebut secara mengejutkan ditolak oleh Jerinx (JRX), drummer sekaligus frontman SID yang menulis lagu tersebut.

" But we all know, ini politik, untuk kepentingan RI 1, kita bisa saja menjual lagu tersebut, misalnya seharga 1 miliar dan saya yakin itu akan berhasil mengingat seberapa sering Jokowi menyebut nama SID dalam wawancara. Tapi saya menolaknya," ujar JRX dilansir dari laman warningmagz.

Keputusan JRX untuk menolak tawaran ini dilakukan sebagai bentuk solidaritasnya kepada perjuangan rakyat Kendeng yang menolak berdirinya pabrik semen di tanah mereka yang dinilai akan merusak alam dan kehidupan petani.

“Saat ini kasus Kendeng sedang memerlukan solidaritas penuh.''

Petani dari kawasan Pegunungan Kendeng melanjutkan aksi protes memasung kaki dengan semen di depan Istana Negara, besok, Rabu (15/3/2017). Pada hari ketiga aksi protesnya ini, jumlah petani yang menyemen kaki pun bertambah menjadi 20 orang. Dua hari sebelumnya, sebelas petani sudah mencor kakinya lebih dulu. Koordinator Jaringan Masyarakat Peduli Pegunungan Kendeng (JMPPK) Joko Prianto mengatakan, sembilan petani yang terdiri dari dua perempuan dan tujuh laki-laki ini, berasal dari Pati dan Kudus.
Petani dari kawasan Pegunungan Kendeng melanjutkan aksi protes memasung kaki dengan semen di depan Istana Negara, besok, Rabu (15/3/2017). Pada hari ketiga aksi protesnya ini, jumlah petani yang menyemen kaki pun bertambah menjadi 20 orang. Dua hari sebelumnya, sebelas petani sudah mencor kakinya lebih dulu. Koordinator Jaringan Masyarakat Peduli Pegunungan Kendeng (JMPPK) Joko Prianto mengatakan, sembilan petani yang terdiri dari dua perempuan dan tujuh laki-laki ini, berasal dari Pati dan Kudus. (KOMPAS.com/Kristian Erdianto)

''Saya menolak lagu ‘Jadilah Legenda’ dipakai alat kampanye dengan alasan tidak mau solidaritas saya terhadap Kendeng dikaburkan dengan dipakainya lagu yang saya tulis untuk kampanye Jokowi.''

''Hal ini juga saya lakukan sebagai peringatan kepada beliau jika saya atau SID tidak selalu 100 persen mendukung kebijakannya. Saya bukan musisi istana,” tambah JRX.

Sikap kritis ini bukanlah yang pertama kali dilakukan oleh JRX bersama SID.

Band rock asal Bali ini juga turut ambil bagian dalam aksi penolakan proyek reklamasi di Teluk Benoa, Bali.

Jerinx drummer band punk rock Superman is Dead dan Mike pentolan band punk Marjinal memeriahkan konser mini warga Desa Adat Kepaon dan Desa Adat Pemogan.

Bertempat di Wantilan Sari Wisata Budaya Barong dan Kris Dance, konser mini tersebut sebagai bentuk perlawanan krama adat terhadap proyek reklamasi Teluk Benoa. Selama ini masyarakat adat Bali meyakini Teluk Benoa sebagai kawasan suci krama Adat Bali.

"Perlawanan tidak hanya turun ke jalan. Acara seperti pentas musik ini juga perlawanan. Dan perlawanan ini bisa dilakukan oleh desa adat-desa adat lain," kata Jerink, Minggu (23/10/2016).

Jerinx SID dan Mike Marjinal Tolak Reklamasi Teluk Benoa Lewat Konser Mini warga Desa Adat Kepaon dan Desa Adat Pemogan di Wantilan Sari Wisata Budaya Barong dan Kris Dance, Minggu (23/10/2016).
Jerinx SID dan Mike Marjinal Tolak Reklamasi Teluk Benoa Lewat Konser Mini warga Desa Adat Kepaon dan Desa Adat Pemogan di Wantilan Sari Wisata Budaya Barong dan Kris Dance, Minggu (23/10/2016). (TRIBUN BALI/I MADE ARDHIANGGA.)

Mike menimpali, perlawanan terhadap proyek Reklamasi Teluk Benoa adalah panggilan Ibu Pertiwi. Konser mini ini adalah bentuk nasionalisme warga adat Bali memperjuangkan tanah dan kedaulatan Krama Adat.

"Gerakan Tolak Reklamasi adalah gerakan atau simbol melawan kehancuran. Dan Bali menjadi influence ‎Indonesia," ucap pria bergelar sarjana hukum dari Universitas Janabadra, Yogyakarta.

Mike menyebut gerakan ini mesti semakin besar. Apa yang selama ini diakui benar oleh masyarakat adat Bali bisa terwujud, yakni reklamasi Teluk Benoa gagal.

"Harapannya, perlakuan ini tidak hanya di Bali. Karena cukup banyak reklamasi di Indonesia, entah dibungkam atau ditutup-tutupi. Tapi harus dilawan. Masyarakat melawan," papar dia. (tribun bali/tribunstyle)

Sumber: TribunStyle.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved