Disiram Air Keras
Soal Kondisi Mata Novel Baswedan, Ini Kata Dokter yang Merawat
Novel tetap dirujuk ke rumah sakit di Singapura untuk mendapatkan perawatan medis yang dianggap lebih baik.
TRIBUN-MEDAN.com - President Director Jakarta Eye Center Corporate Johan A Hutauruk menyatakan, kondisi penglihatan mata penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi Novel Baswedan sudah membaik.
Meski demikian, atas permintaan KPK dan pihak keluarga, Novel tetap dirujuk ke rumah sakit di Singapura untuk mendapatkan perawatan medis yang dianggap lebih baik.
“Penglihatannya itu dibandingkan malamnya, semakin baik."
Baca: Merasa Dikecoh karenga Pembunuh Sadis Diboyong Pergi, Massa Ngamuk, Mobil Tahanan Jadi Sasaran
Baca: Punya Bayi di Usia 70 Tahun, Pesan Netizen untuk Ahmad Albar: Jangan Ketuker Ya Om Anak Sama Cucu
Baca: Ini Foto-foto Lokasi Penangkapan dan Wajah Pembantai Satu Keluarga yang Menghebohkan Publik
Baca: Dua Pembantai Satu Keluarga yang Tewas Akhirnya Ditangkap, Ini Foto Wajahnya
"Tadi pagi kita periksa lagi meningkatnya sangat pesat,” kata Johan di RS JEC, Rabu (12/4/2017).
Ia menjelaskan, bila pada Selasa (11/4/2017) malam kondisi pengelihatan mata kanan Novel hanya 10 persen, hari ini peningkatan mencapai tiga kali lipat.
Hal serupa juga terjadi pada pengelihatan mata kirinya.
Menurut Johan, proses pemulihan yang cepat, tidak terlepas dari antisipasi yang dilakukan Novel pasca mendapat serangan fisik.
“Untungnya, Pak Novel itu begitu terkena, kalau kita kan begitu terkena cari mobil langsung ke RS, kalau beliau begitu kena langsung cari air disiram."
"Jadi itu pertolongan tepat,” ujar dia.
Johan yang menangani langsung proses perawatan Novel, memastikan, bahwa Novel diserang dengan cairan air keras.
Namun, ia tak merinci air keras jenis apa yang disiramkan pelaku kepada Novel.
Sebelumnya, Novel diserang dua orang tak dikenal usai menjalani ibadah solat subuh di masjid yang berada tak jauh dari kediamannya di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Kedua orang tersebut langsung melarikan diri menggunakan sepeda motor setelah menyerang Novel.
(Kompas.com/Dani Prabowo)