Pembunuhan Sadis
Misteri Perempuan Berkerudung Hitam dan Sebuah Alu dalam Pembunuhan Sadis Sekeluarga
Namun ada yang masih menjadi misteri. Polda Sumut juga mengamankan seorang wanita beserta satu buah alu.
"Irwansyah turut dibawa ke Polda dengan status sebagai saksi. Rencananya penyidik akan mengkonfrontir Irwasnyah yang diduga mengetahui banyak informasi selama menemani Andi bersembunyi di Air Batu," kata Rina Sari kemarin.
Namun ada yang masih menjadi misteri. Polda Sumut juga mengamankan seorang wanita beserta satu buah alu.

Beberapa jam sebelum Andi Lala tiba di Polda Sumut kemarin, tepatnya pukul 16.17 WIB, mobil Avanza hitam memasuki halaman parkir Ditreskrimum Polda Sumut.
Dari dalam mobil turun empat petugas kepolisian berpakaian preman dan seorang perempuan, yang mengenakan pakaian merah berkerudung hitam
Perempuan, yang duduk di barisan paling belakang itu, langsung menutupi wajahnya dengan jilbab, lalu masuk ke gedung Ditreskrimum. Ia mendapat pengawalan ketat dari petugas.
Pihak Polda Sumut belum memberi keterangan siapa perempuan tersebut dan apa perannya dalam kasus pembunuhan sadis. Belum diketahui juga apakah alu tersebut merupakan alat yang digunakan Andi Lala cs untuk membantai Riyanto dan keluarganya.
"Nanti dulu, nanti dulu, ya. Besok aja sama Kapolda," ucap petugas yang melakukan pengawalan.
Petugas juga turut membawa sebuah alu ke dalam gedung Ditreskrimum.
Siang ini, Polda Sumut rencananya akan menggelar temu pers untuk memaparkan kasus pembunuhan sadis ini.
Andi Lala serta dua rekannya Roni (21) dan Andi Syahputra (27) melakukan perampokan dan pembunuhan di Jalan Kayu Putih, Gang Banteng, Lingkungan XI, Kelurahan Mabar Kecamatan Medan Deli, Minggu lalu dini hari.
Adapun korban pada peristiwa pembunuhan tersebut adalah Riyanto (40 tahun), Sri Ariyani (38)--istrinya, dua anak mereka, Naya (13) dan Gilang Laksono (8), serta Sumarni (60), ibu mertua Riyanto.
Hanya seorang bayi di bawah usia lima tahun, Kinara (4), anak bungsu Riyanto-Sri, yang selamat pada peristiwa tersebut.(*)