Ahok Keceplosan Sebut Jadi Kepala BPOM, Apa Maksudnya Yah?
"Tahu-tahu saya jadi Kepala BPOM, awas lo nanti. Ha-ha-ha kan jadi bahaya nanti," kata Ahok.
TRIBUN-MEDAN.COM - Spekulasi masa depan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok setelah menyelesaikan jabatannya Oktober nanti, terus bergulir.
Pasca kekalahannya di Pilkada Jakarta muncul beragam posisi yang bakal diduduki mantan Bupati Belitung Timur ini.
Baca: Bule pun Tergila-gila pada Indomie, Ini Peracik Bumbu Indomie yang Jarang Terekspos
Ada yang nyebut Ahok bakal menjadi menteri di Kabinet Kerja Jokowi-JK, ada yang memintanya menjadi calon gubernur di beberapa daerah seperti Bali.
Nah yang terbaru justru berasal dari ucapan Ahok sendiri, saat menyampaikan sambutan dalam acara penyerahan piagam bintang keamanan pangan kantin sekolah, di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (28/4/2017).
"Tahu-tahu saya jadi Kepala BPOM, awas lo nanti. Ha-ha-ha kan jadi bahaya nanti," kata Ahok, saat menyampaikan sambutan dalam acara penyerahan piagam bintang keamanan pangan kantin sekolah, di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (28/4/2017).
Baca: Curhat Tersangka Buni: Dipaksa Mundur dari Dosen, Studi S3 Terhenti, . . .
Salah satu contoh lokasi yang telah dipasang stiker dari BPOM adalah kios-kios yang berada di Lenggang Jakarta.
Stiker itu dikeluarkan agar warga dapat menikmati makanan dan minuman yang sehat. Selain itu, makanan dan minuman yang dijajakan sudah lolos uji BPOM. Ahok menargetkan, kantin-kantin di sekolah juga dipasang stiker.
"Kami ingin perang total, sekolah sudah kami amankan. Tapi jajanan bakso sore hari bobol kami," kata Ahok.
Baca: Reaksi Menohok Eko Patrio Disebut Saksi Nikah Siri Ayu Ting Ting-Raffi Ahmad
Dalam praktiknya di lapangan, banyak pedagang yang menolak ketika barang dagangannya akan diuji BPOM.
Ahok pernah menemukan adanya pedagang minuman es Shanghai dan pedagang itu bangga karena membuat pacar cina atau mutiara sendiri.
Setelah diuji BPOM, kata Ahok, pacar cina itu mengandung zat rhodamin B dan dapat menyebabkan kanker. Dalam hal ini, Dinas KUMKMP DKI dan BPOM harus bertindak tegas.
"Pedagang jangan merasa kalau jajanannya sudah lolos (uji BPOM), enggak usah diperiksa lagi. Kalau pasar dua kali ketahuan (jual makanan dengan zat berbahaya), usir saja pedagangnya, pasti sakit. Sama kayak narkoba, kalau tempat hiburan ketahuan ada narkoba dua kali, kami tutup," kata Ahok.