Penelitian
Penasaran, Mengapa Patung-patung Manekin yang Dipajang di Toko Fesyen Tak Ada yang Gemuk
"Kami tak menemukan satupun patung manekin perempuan yang memiliki ukuran tubuh normal di etalase toko," katanya.
TRIBUN-MEDAN.COM - Patung-patung manekin yang dipajang di berbagai toko pakaian perempuan dan laki-laki dinilai tidak realistis.
Hal itu diungkapkan para periset asal Inggris yang dimuat dalam Journal of Eating Disorders.
Para peneliti melakukan studi dengan mengunjungi toko-toko fesyen.
Mereka menyimpulkan bahwa, jika orang memiliki ukuran yang sama dengan manekin maka mereka dianggap tidak sehat secara medis.
Baca: Panglima TNI Sebut Upaya Kudeta Jokowi adalah Hoax, Polri Malah Bilang Gini
Baca: Sudah ML 8 Kali Sehari Bareng Istri Pria Ini Masih Garap Dua Anak Tirinya Hingga Demam
"Ada bukti jelas yang menunjukkan bahwa tubuh yang sangat kurus berkaitan dengan perkembangan masalah kesehatan mental dan gangguan makan," tulis Dr Eric Robinson, salah seorang penulis dalam penelitian tersebut.
Dilansir dari BBC News, Dr. Robinson mengatakan, awalnya ia bingung melihat ukuran patung-patung manekin saat berbelanja di toko-toko fesyen. Hal itulah dirinya memutuskan untuk menelaahnya lebih lanjut.
"Kami tak menemukan satupun patung manekin perempuan yang memiliki ukuran tubuh normal di etalase toko," katanya.

Mereka awalnya berencana untuk mengunjungi ke toko-toko di kota Coventry dan Liverpool lalu mengukur patung-patung itu secara fisik.
Namun, tak satu pun pemilik toko di jalanan utama itu mengizinkan boneka-boneka manekin mereka diteliti dengan cara ini.
Oleh karena itu para periset harus mengandalkan penilaian secara visual untuk mengukur patung-patung manekin itu.
Baca: Diduga Kena Serangan Jantung, Gitaris DLloyd Kejang-kejang Lalu Meninggal
Baca: Ini Foto Sandiaga Terobos Jalur Busway Hadiri Pesta Kemenangan, Ini Katanya
Pada 2015 lalu, beberapa pengusaha toko pakaian sebelumnya sudah pernah mengumumkan akan mulai menggunakan manekin yang lebih besar, namun hingga saat ini tak ada satupun boneka manekin dengan ukuran dimaksud.
Para periset juga melakukan penelitian terhadap ukuran patung-patung manekin laki-laki. Di sini mereka menemukan bahwa satu dari 10 boneka manekin digolongkan sebagai pria yang kurus.
"Meski manekin laki-laki cenderung lebih berbobot dibanding manekin perempuan, namun selama pengumpulan data, tercatat sejumlah manekin laki-laki tampak tidak realistis," sebut penelitian tersebut.
Baca: Terjawab Sudah Teka-teki Pengosongan Ruang Perawatan Julia Perez, Inilah yang Terjadi Sesungguhnya
Kini para peneliti yang terlibat dalam kajian tersebut menyerukan adanya penelitian resmi apakah boneka-boneka manekin di toko pakaian pria juga mempromosikan ukuran tubuh yang tidak realistis.
Ini bukan kali pertama ukuran patung-patung manekin itu dipermasalahkan.
Dr Robinson merujuk pada sebuah studi yang dilakukan pada tahun 1992, yang meneliti manekin-manekin di toko pakaian pada tahun 1930an sampai tahun 1960an.
Lalu para peneliti menyimpulkan bahwa di dunia nyata perempuan-perempuan yang bertubuh sangat kurus seperti manekin kemungkinan tidak akan mengalami menstruasi. (*)