Laksanakan Bedah Buku, 1.000 Polisi dan TNI Jaga Kampus IAIN

Haidar dikenal sebagai tokoh Syiah Indonesia. Kehadirannya di acara tersebut memicu kemarahan sejumlah pihak.

(KOMPAS.com/M Wismabrata)
Bedah buku yang dihadiri tokoh Syiah Indonesia, Haidar, di IAIN Surakarta dijaga ketat 1.000 aparat Kepolisian dan TNI. 

TRIBUN-MEDAN.com, SUKOHARJO - Acara bedah buku di kampus IAIN Surakarta dijaga ribuan aparat. Sebab, acara yang dihadiri Haidar Bagir, penulis buku Islam Tuhan Islam Manusia ini mendapat penolakan dari organisasi Islam di Solo. 

Haidar dikenal sebagai tokoh Syiah Indonesia. Kehadirannya di acara tersebut memicu kemarahan sejumlah pihak. Salah satunya dari organisasi Dewan Syariah Kota Surakarta (DSKS).

"Sebelumnya dari media sosial akan ada aksi ribuan peserta aksi ke kampus. Untuk itu kita antisipasi. Karena ini bersifat akademis, merupakan wilayah kampus. Kita hanya melakukan penjagaan agar kondusif," ujar Kapolres Sukoharjo, AKBP Ruminio Ardano, Selasa (9/5/2017).

Ruminio mengatakan, bedah buku ini merupakan acara akademis yang digelar Dewan Mahasiswa IAIN Surakarta. Untuk menjaganya tetap kondusif, acara ini dikawal sekitar 1.000 aparat dari Kepolisian dan TNI.

Sekjen DSKS, Tengku Azhar mengatakan, aksi ini bukan penyerangan atau penyergapan terhadap kampus. Aksi ini bentuk pembelaan terhadap fatwa MUI, khususnya MUI Jawa Timur yang menyatakan Syiah adalah aliran sesat.

"Perlu diluruskan oleh media, bahwa apa yang menjadi viral bahwa akan ada penyerangan kampus IAIN adalah tidak benar, ini adalah aksi orasi untuk pembelaan fatwa bahwa Syiah adalah sesat," ungkapnya.

Hingga saat ini, acara bedah buku karya Haidar Bagir masih berlangsung. Aparat tampak disiagakan di setiap pintu masuk kampus. Massa juga masih melakukan orasi dan membuat barisan di sisi timur kampus. Acara berakhir sesuai agenda pada pukul 11.00 WIB. (*)

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved