Baca Edisi Cetak Tribun Medan

1.000 Lilin untuk Ahok Menyala di Medan tapi 'Padam' di Bangka karena Adanya Tekanan

"Sudah tidak betul lagi sekarang. Mari bersama-sama yang selama ini tidak diaggap, kita buktikan kita ada,"

Tribun Bali/I Wayan Erwin Widyaswara
Sisi timur Lapangan Puputan Niti Mandala Renon Denpasar bak lautan manusia. Ribuan orang hadiri aksi membela Ahok, Kamis (11/5/2017) malam. 

"Ahok kan antikorupsi. Sangat jelas kinerjanya memberantas korupsi, jadi harus kita dukung. Indonesia ini miskin, karena korupsi. Bukan karena agama. Jadi, kalau mau nggak miskin yah mari kita lawan korupsi. Kita lawan ketidakadilan. Ahok dah berbuat baik malah dipenjara," katanya.

Peserta lainnya, Kristina menuturkan, sudah saatnya orang-orang yang diam selama ini, menunjukkan bahwa mereka ada dan tidak mau diam lagi.

Ribuan pendukung Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) memenuhi pelataran Tugu Proklamasi, Rabu (10/5/2017) malam untuk menghadiri acara bertajuk 'Malam Keadilan Atas Matinya Keadilan' sambil menyalahkan lilin. (Warta Kota/ Rangga Baskoro)
Ribuan pendukung Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) memenuhi pelataran Tugu Proklamasi, Rabu (10/5/2017) malam untuk menghadiri acara bertajuk 'Malam Keadilan Atas Matinya Keadilan' sambil menyalahkan lilin. (Warta Kota/ Rangga Baskoro) (Warta Kota/ Rangga Baskoro)

"Sudah tidak betul lagi sekarang. Mari bersama-sama yang selama ini tidak diaggap, kita buktikan kita ada," ujarnya.

Ia mengutarakan, mereka haus semangat antikorupsi yang dimiliki Ahok, apalagi di Sumatera Utara yang sangat terkenal pelaku korupsinya.

"Korupsi harus dilawan, nggak bosan apa pemerintah di Sumatera Utara ini ditangkap karena korupsi, nggak wali kota, nggak gubernur, nggak anggota DPRD,ditangkap karena korupsi," ujarnya.

Acara ini sempat hendak dibubarkan oleh polisi, karena tidak memiliki izin dari kepolisian seperti yang disampaikan oleh Wakapolsek Medan Barat, AKP Martualesi Sitepu. Namun seruan untuk bubar melalui pelantam suara tidak digubris pendukung Ahok.

Pendukung Ahok malah menyoraki Martualesi, yang berdiri di tengah kerumunan massa. Karena semakin ramai, polisi pun tidak jadi membubarkan para pendukung Ahok ini. Polisi pun turut berbaur untuk melakukan pengamanan.

Diintimidasi 

Sedangkan di Bangka aksi yang sedianya digelar di Lapangan Merdeka Pangkal Pinang, Kepulauan Bangka Belitung, Kamis (11/5/2017) malam, batal dilaksanakan dengan alasan keamanan.

Aksi ini sebagai bentuk keprihatinan atas vonis 2 tahun terhadap Gubernur nonaktif DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. Ahok dihukum Pengadilan Negeri Jakarta Utara lantaran terbukti menodai agama.   

Polres Pangkal Pinang meminta panitia dan massa untuk membubarkan diri dengan tertib. Pembatalan ini karena polisi mencium indikasi adanya penyusup yang akan memprovokasi massa agar ricuh.

“Kami sudah ada di lapangan. Ada potensi provokasi. Bisa terjadi bentrok antar ormas,” kata Kasat Intelkam Polres Pangkal Pinang, AKP Adi Putra kepada Kompas.com, Kamis malam.

Tindakan untuk membubarkan aksi 1.000 lilin, kata Adi, ditempuh setelah musyawarah yang melibatkan panitia, perwakilan ormas dan tokoh masyarakat.

“Dikhawatirkan ini bisa mengarah pada konflik suku, agama dan ras. Memang terlihat ringan, tapi kalau sudah bentrok bagaimana. Demi keamanan kota ini ya sepakat dibatalkan,” ujarnya.

Sejak beberapa hari sebelumnya, rencana aksi telah menyebar di media sosial. Pamflet berisi ajakan kepada warga untuk ikut aksi menyalakan lilin di Lapangan Merdeka Pangkal Pinang pun disebar.

Sumber: Tribunnews
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved