Mantan Aktivis Mahasiswa 98 Medan Sayangkan Bentrokan Polisi dengan Mahasiswa

Mantan aktivis mahasiswa 98 Medan, Simson Simanjuntak menyayangkan terjadinya peristiwa bentrok antara aparat kepolisian kota Medan.

ISTIMEWA
MANTAN aktivis mahasiswa 1998, Simson Simanjuntak 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Mantan aktivis mahasiswa 98 Medan, Simson Simanjuntak menyayangkan terjadinya peristiwa bentrok antara aparat kepolisian kota Medan dengan mahasiswa Medan saat melakukan aksi damai memperingati Hari Pendidikan Nasional di depan kampus USU, Selasa (2/5/2017) lalu.

Dalam keterangan persnya yang diterima Tribun-Medan,com, Jumat (12/5/2017), bentrok tak akan mungkin terjadi apabila pihak keamanan professional dan sesuai dengan protap di dalam melaksanakan tugas pengamanan dalam setiap kegiatan unjuk rasa mahasiswa. Dikatakannya, dirinya heran atas peristiwa bentrok yang berujung pada penangkapan terhadap sejumlah aktivis mahasiswa Medan itu.

“Padahal setahu saya tuntutan aksi adik-adik mahasiswa itu cuma sebatas tuntutan moral yang terkait dengan masalah pendidikan nasional. Jadi heran juga kenapa kedua belah pihak sampai bisa tersulut emosi dan terjadi bentrok?”  kata Simson.

Terhadap kejadian bentrok ini, Simson mendesak supaya pihak kepolisian jangan lagi memakai paradigma lama dengan melakukan pendekatan refresif dalam menghadapi aksi-aksi demonstrasi mahasiswa di manapun itu.  “Penyampaian pendapat entah dalam bentuk apapun itu adalah sah, dan dilindungi oleh Undang-undang.  Dan kita semua perlu memahami, bahwa yang namanya aksi gerakan mahasiswa itu keberadaannya memang tetap harus ada, sebagai kontrol terhadap kebijakan pemerintah terkait apapun juga. Apalagi dalam hal ini yang adik-adik mahasiswa Medan  tuntut kemaren adalah  terkait dengan permasalahan maraknya eksploitasi bidang pendidikan,” ujar Simson.

Terhadap adik-adik aktivis Mahasiswa medan, mantan pentolan demo di Kampus Unika Santo Thomas di era reformasi 1998 ini mendorong agar adik-adik mahasiswa jangan pernah kendur di dalam memperjuangkan aspirasinya. Dikatakannya, yang namanya perjuangan memang terkadang harus ditebus dengan duka lara.  Tapi saya ingatkan adik-adik aktivis mahasiswa agar lebih bijak dalam melakukan setiap gerakan aksi demostrasi.  Sedapat mungkin hindarilah provokasi darimanapun datangnya, apalagi sampai berujung pada peristiwa bentrok dan penangkapan-penangkapan. Ini gak boleh terulang lagi. Sedangkan kepada pihak kepolisian, saya minta untuk membebaskan mahasiswa yang ditahan,” katanya.(top/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved