Breaking News

Pelecehan di Angkot

Menakutkan, Ini Kronologi Siswi SMA Lolos dari Pelecehan Seksual di Dalam Angkot

Siswi SMA loncat dari angkutan perkotaan yang sedang melaju untuk menghindari pelecehan seksual seorang penumpang

Tribun Medan/Royandi Hutasoit
AN, siswi SMA korban pelecehan yang loncat dari angkot melapor ke polisi didampingi ibunya, Senin (5/6/2017). 

TRIBUN-MEDAN.com - Siswi SMA loncat dari angkutan perkotaan yang sedang melaju untuk menghindari pelecehan seksual seorang penumpang yang diduga dibantu oleh sopir angkot.

AN, 16 tahun, menjadi korban pelecehan seksual di dalam angkutan kota (Angkot) sepulang dari sekolahnya, Sabtu (3/6/2017) lalu.

Untuk menghindari pelecahan berlanjut, AN memutuskan loncat dari angkot CV Wampu Mini 108 jurusan Padang Bulan-Pringgan-Gatot Subroto-Gaperta.

Baca: NEWS VIDEO: Pengakuan Siswi Korban Pelecehan: Sopir Angkot Tak Mau Berhenti hingga Ia Nekat Loncat

Baca: Siswi SMA Korban Pelecehan Seksual di Angkot Ternyata Pernah Ikut Olimpiade Tingkat Pelajar

AN bercerita kronologi saat menaiki Angkot sepulang sekolah ada tiga penumpang, dua penumpang wanita dan satu penumpang laki-laki.

Setelah kedua penumpang wanita turun, penumpang laki-laki langsung mendekat dan merenggut dirinya.

"Saya meloncat karena aku dipeluk dan dipegang-pegang sama penumpang lakI-laki dalam angkot itu," ujar AN saat melapor ke Kantor Polsek Medan Baru, Senin (5/6/2017).

AN, siswi SMA korban pelecehan yang loncat dari angkot melapor ke polisi didampingi ibunya, Senin (5/6/2017).
AN, siswi SMA korban pelecehan yang loncat dari angkot melapor ke polisi didampingi ibunya, Senin (5/6/2017). (Tribun Medan/Royandi Hutasoit)

Karena takut, ia loncat saat angkot melintas di Jalan Gatot Subroto, persisnya di depan RS Advent.

Ia bercerita, awalnya sopir angkot mengerem mendadak sehingga diapun terjatuh.

Saat dia bangkit dan duduk ke kursi penumpang, laki-laki tersebut mendatanginya dan meminta uang Rp5 ribu dan memeluknya langsung.

Saat dipeluk si predator seksual, AN menolak penumpang laki-laki tersebut dengan tasnya dan meminta sopir angkot berhenti.

Namun, sampai tiga kali dia berteriak supaya angkotnya berhenti, sopir tidak menghiraukan dan tetap melaju kencang.

"Saya juga gedor pintunya biar diberhentikan, tapi makin kencang mobilnya. Terus saya langsung loncat. Saat mau loncat itu, masih dipegang-pegangnya kakiku," ujar siswi SMA Swasta di Kota Medan ini.

Setelah meloncat, AN mengaku tidak sadarkan diri dan ditolong oleh warga yang ada di lokasi, kemudian menelpon orangtua untuk menjemputnya.

Karena mendapat pelecehan seksual ia pun melapor ke Mapolsek Medan Baru.

Saat membuat laporan, AN menunjukan bahwa tangan, dahi dan kakinya dipenuhi luka akibat loncat dari angkot yang melaju kencang saat pulang sekolah Sabtu (3/6/2017) lalu.

"Bukan cuma luka. Bahuku juga sakit. Terkilir kurasa. Kemarin sudah berkusuk (pijat). Namun masih susah digerakkan," ujar AN di Mapolsek Medan Baru seraya memegangi bahunya.

Saat ini AN masih menjalani pemeriksaan di Mapolsek Medan Baru, untuk melengkapi laporannya.

(ryd/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved