Teman Sebaya Dengar Rintihan Remaja Korban Pemerkosaan, Tewas dalam Keadaan Terikat

Aku denger kok, dia teriaknya minta tolong gitu. Toloong... Toloong... Udaah... Udaah... Toloong'.

Warta Kota/Panji Baskhara Ramadhan
AF (13) ditemukan tewas di rumahnya, Jalan Safir RT 03/07, Kedaung, Cengkareng, Jakarta Barat, Sabtu (3/6/2017) malam. (Warta Kota/Panji Baskhara Ramadhan) 

TRIBUN-MEDAN.com - April (13), teman sebaya AF (13) yang diperkosa dan dibunuh di rumahnya, Jalan Safir, Cengkareng, Jakarta Barat, mengaku mendengar AF merintih minta tolong berkali-kali, Sabtu (4/6/2017).

April memaparkan, setelah mendengar suara rintihan AF, ia kemudian mendengar suara benturan keras di tembok rumah AF.

"Waktu itu aku dan teman-teman ramai-ramai mainnya di‎ depan rumah dia (AF). Aku denger kok, dia teriaknya minta tolong gitu. Toloong... Toloong... Udaah... Udaah... Toloong'. Nah, habis itu diam hening," ungkap April, Minggu (4/6/2017).

Baca: Tetangga Menduga Pembunuh dan Pemerkosa Gadis di Cengkareng Tinggal di Satu Rumah

Baca: Ibunda Swetlana Ceritakan Masa-masa Kritis yang Dihadapi Yana Zein sebelum Ajal Menjemput

Baca: Mantan Anak Buah Blak-blakan, Astaga! Ternyata Begini Perilaku Veronica Tan Sesungguhnya

Istri Gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, Veronica Tan (kiri) didampingi pengacara Fifi Lety Indra (kanan) menangis ketika memberikan keterangan kepada wartawan mengenai pengajuan banding atas putusan hakim, di Jakarta, Selasa (23/5/2017). Pengacara dan Basuki Tjahaja Purnama sepakat untuk tidak melanjutkan pengajuan banding terhadap putusan majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Utara atas vonis dua tahun penjara dalam kasus hukum dugaan penistaan agama.
Istri Gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, Veronica Tan (kiri) didampingi pengacara Fifi Lety Indra (kanan) menangis ketika memberikan keterangan kepada wartawan mengenai pengajuan banding atas putusan hakim, di Jakarta, Selasa (23/5/2017). Pengacara dan Basuki Tjahaja Purnama sepakat untuk tidak melanjutkan pengajuan banding terhadap putusan majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Utara atas vonis dua tahun penjara dalam kasus hukum dugaan penistaan agama. (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

"Aku duduk depan pagar rumah dia, baru deh terdengar suara seperti dijedotin (benturan). Persis di tembok rumahnya dia (AF). Jeduuug...gitu," sambungnya.

April saat itu berpikiran AF sedang asyik bermain sendiri ‎di rumahnya.

Tetapi, April mengaku kaget melihat WA keluar dari rumah AF.

"Ada Kak WA keluar. Keringatan gitu. Terus, dia seperti orang takut, Kak WA-nya. Jalan keluar rumah, tapi Kakak WA jalan buru-buru sambil perbaiki ritsleting celananya. Kita teriakin dia, AF mana?" Eh Si WA kagak noleh-noleh," beber April.

Yani (50), tetangga sebelah rumah AF, membenarkan apa yang dikatakan cucu kesayangannya itu.

Yani memaparkan, April sempat memberitahukan kepadanya bahwa ia mendengar suara AF meminta tolong.

"Iya, cucu saya cerita juga ke saya. Si WA keluar seperti orang terburu-buru. Jalannya cepat dan sambil perbaiki ritsleting celananya. Ya kami sebenarnya warga yang di sini juga enggak mendengar apa-apa. Yang dengar cuma Si April ini. Padahal, teman-temannya main di depan rumah dia (AF) juga. Pasti pelakunya dia (WA)," beber Yani.

Garis polisi

Rumah AF yang menjadi korban pembunuhan dan pemerkosaan tersebut, sudah diberi garis polisi.

Suasana duka mendalam yang dirasakan tetangga AF, masih terasa. Sejumlah teman sebaya korban, terlihat masih berkerumun bersama para orangtua di depan rumah berpagar hitam tersebut.

Sejumlah warga mengatakan masih tak percaya dengan kejadian yang menerpa AF.

"Dia (AF) tinggal sama kakek tiri, ayahnya, dan ibu tirinya. Yang nemuin AF itu, uwak dari si ibu kandungnya. Saya enggak terlalu tahu ya soal nama-nama anggota keluarganya. Karena dia (AF) sama keluarganya itu baru lima bulanan di sini," ungkap Yuni (59), tetangga sebelah rumah AF.

"Semalem ramai sekali polisi. Sekarang digaris polisi tuh rumahnya," sambung Yuni (59).

Ini diduga pelakunya

Ade (26), warga sekitar, mengatakan, di tempat tersebut korban tinggal dengan ayahnya serta dua orang saudara dan kakeknya.

Korban sendiri tidak bersekolah dan ibunya pergi entah ke mana.

“Ditemukannya, tadi, habis maghrib jam 18.30-an lah. Yang nemuin kakeknya, Suhada di atas, posisinya merungkel kayak huruf S,” ucap Ade.

Menurutnya, kejadian yang menimpa korban sangat mengenaskan, di mana korban ditemukan dengan keadaan kaki dan leher terikat dengan tali rafia.

Bahkan, orangtua korban yaitu Tarno sampai jatuh pingsan mengetahui kabur duka tersebut.

“Sadis mas, bapaknya aja langsung pingsan,” katanya.

Informasi yang dihimpun, selain dibunuh, gadis 13 tahun itu juga diperkosa oleh pelaku.

Hal tersebut diungkapkan oleh salah satu penyidik yang mendapati alat kelamin korban robek dan berdarah.

Saat ditemukan korban menggunakan baju berwarna hitam sedangkan bagian perut ke bawah telanjang.

Diduga kuat, korban dibunuh oleh teman Tarno berinisial WA.

Pasalnya, Tarno sempat mendekam di LP Cipinang Jakarta Barat.

Di dalam penjara, Tarno berkenalan dengan WA. Sampai bebas penjara, keduanya menjalin pertemanan dengan baik.

Bahkan seringkali WA bertandang ke tempat tinggal Tarno.

Dari situ, Tarno mencurigai pelaku adalah WA karena hanya WA yang mengetahui tempat tinggal Tarno.

Saat dimintai keterangan, Kapolsek Cengkareng, Kompol Eka Baasith mengatakan, pihaknya masih masih menyelidiki kasus tersebut.

Seperti dugaan pelaku yang mengerucut kepada kenalan ayah korban tersebut.

“Masih kami selidiki. Doain aja, pelakunya cepat ketangkap,” ujarnya.

WARTA KOTA/Panji Baskhara Ramadhan

Artikel ini sudah tayang sebelumnya di WARTA KOTA dengan judul: Teman Sebaya Dengar Rintihan AF, Lalu Seorang Pria Keluar Sambil Perbaiki Ritsleting Celana

Sumber: Warta kota
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved