Setelah Aksi Prajurit Kopassus Hajar 8 Preman, Kini Danramil Bikin 5 Begal Kocar Kacir

Aksi heroik dilakukan Danramil 14/Gedongtengen, Kapten Arm Ronang Sasiarto.

Editor: Tariden Turnip
Tribun Jogja/ Santo Ari
Kinanti dan Hartati (ibunya) datang ke Kodim 0734/Yogyakarta untuk mengucapkan terimakasih atas pertolongan yang diberikan oleh Kapten Arm Ronang, Danramil 14/Gedongtnegen. 

Usai peristiwa itu, ia melihat kedua siswi tersebut masih dalam keadaan ketakutan dan gemetar, Kapten Arm Ronang Sasiarto lantas mengantar sampai di Pleret , Bantul rumah Sintia dan menyerahkan kepada orangtuanya.

Komandan Kodim 0734/Yogyakarta, Letkol Inf Rudi Firmansyah, menyampaikan kebanggannya terhadap apa yang dilakukan Kapten Arm Ronang Sasiarto.

Rudi mengatakan bahwa tindakan yang dilakukan Ronang adalah bentuk komitmen dari anggota TNI untuk membantu masyarakat yang dalam kesulitan.

"Komitmen TNI mengayomi dan membantu masyarakat. Yang jelas yang bersangkutan (Kapten Arm Ronang Sasiarto) melakukan pertolongan sebagai suatu tanggungjawab, maka akan diberikan piagam penghargaan," tegasnya.

Sebelumnya, seorang anggota Kopassus TNI AD menghajar delapan orang pemabuk yang membuat onar.

Meski melawan delapan orang,  Sertu Wahyu Fajar Dwiyana, anggota Kopassus dari Satuan 81 / Penanggulangan Teror membuat satu orang tak sadarkan diri dan tujuh lainnya memilih kabur.

Sertu Wahyu yang setiap harinya berlatih penanggulangan teror itu tidak berkelahi melawan anggota TNI, melainkan menghajar delapan orang pemuda yang berada dalam pengaruh minuman keras.

Kepala Penerangan Kopassus, Letkol Inf Joko Tri Hadimantoyo, dalam siaran persnya menyebutkan peristiwa tersebut berawal dari Sertu Wahyu yang pulang ke kampung halamannya di Sumedang untuk menikah itu, melintas di jalan Tanjung Sari, Sumedang.

Di jalan tersebut sang anggota Kopassus yang mengendarai sepeda motor itu, melihat seorang pemuda yang juga mengendarai sepeda motor tiba-tiba diadang oleh delapan pemuda, lalu dikeroyok. Sertu Wahyu pun memutuskan untuk melerai.

"Spontan dia turun dari motornya dan menghimbau secara baik-baik agar mereka tidak melakukan pengeroyokan dan penganiayaan secara brutal," ujarnya.

Namun imbauan baik-baik oleh Sertu Wahyu yang saat itu mengenakan pakaian preman itu tidak dihiraukan, para pemuda mabuk itu justru berusaha mengeroyok sang anggota Kopassus.

"Kedelapan pemuda tersebut berbalik berusaha mengeroyok Sertu Wahyu, meskipun dirinya sudah mengaku anggota TNI tetapi tetap tidak dihiraukan", ujarnya.

Alhasil Sertu Wahyu pun melawan. Perkelahian tidak imbang tersebut berakhir dengan Sertu Wahyu sebagai pemenangnya.

Satu orang pemabuk tersungkur tak sadarkan diri dihajar Sertu Wahyu, dan tujuh lainnya memutuskan untuk melarikan diri.

Pengeroyok yang tak sadarkan diri itu kemudian di bawa ke Koramil Tanjung Sari, Sumedang, bersama dengan korban pengendara sepeda motor yang dikeroyok delapan pemuda itu.

Sementara tujuh pelaku pengeroyokan lainnya, diamankan oleh jajaran Polsek Tanjung Sari. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved