Edisi Cetak Tribun Medan
Kaki Korban Tabrak Truk di Ring Road Membusuk, Rumah Sakit Minta Rp 45 Juta
Korban kecelakaan yang ditabrak truk pengangkut alat berat di lampu merah Ring Road tak kunjung membaik.
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN-Terbaring di ruangan rumah sakit, Muhammad Safikri, korban kecelakaan yang ditabrak truk pengangkut alat berat saat menunggu lampu merah persimpangan Jalan Gagak Hitam dan Jalan Amal beberapa hari lalu, kondisinya hingga kini tak kunjung membaik.
Sesaat telah mengalami kecelakaan, ia menjalani operasi di rumah sakit ini pada hari yang sama. Namun sepuluh hari sudah menjalani perawatan, kondisi kakinya masih belum pulih.
Karena hal ini, orang tua Safikri pun memindahkan Safikri ke rumah sakit yang mereka anggap pelayanan dan perawatan lebih baik. Saat Tribun Medan menemui Safikri, ia hanya bisa terbaring dengan kaki yang masih dipenuhi perban.
"Karena kami lihat anak saya tidak membaik, kami berencana membawanya ke rumah sakit yang lebih baik, kami berencana membawanya ke Malaysia," ujar Aisyah, Ibu Safikri, Rabu (7/6).
Menurut Aisyah kondisi kaki Safikri tidak membaik, malah tampak busuk dan bernanah, oleh karena hal ini anaknya tersebut menjalani operasi kembali. Hasil diagnosa rumah sakit ini disebut bahwa tulang Safikri tidak rusak, seperti diagnosa di Rumah Sakit Bina Kasih.
Namun meskipun tidak membaik, keluarga ini juga harus menanggung beban berat, karena pihak Rumah Sakit Bina Kasih menagih biaya perawatan yang cukup mahal yaitu mencapai Rp 45 juta untuk sepuluh hari perawatan.
Utari, Tante Safikri bercerita bahwa pihak rumah sakit menggelembungkan biaya rumah sakit hingga Rp 45 juta padahal dua hari sebelumnya mereka sempat menanyakan jumlah biaya rumah sakit anaknya masih berkisar Rp 21 juta-an.
Baca: Pembunuh Aiptu Jakamal Ditembak Mati, Sembunyi di Pegunungan Terpencil
"Sempat marah-marah kami di rumah sakit itu. Bagaimana mungkin biaya rumah sakit bisa naik sebegitu banyak dalam waktu dua hari. Kemudian saya minta rincian biaya rumah sakit yang dua hari sebelumnya itu, kasirnya bilang hilang, kemudian mereka buat rincian baru yang lain," katanya.
Kemudian, tambahnya, setelah itu mereka kembali melakukan penghitungan.
"Saya sampaikan bahwa kami hanya mau bayar biaya tindakan pengobatan yang disetujui oleh kakak saya. Kami hitunglah biaya tindakan pengobatan itu, jumlahnya hanya Rp 33 juta-an," ujarnya.
Kemudian pihak rumah sakit kembali menambahkan biaya pengobatan yang tidak diketahui pihak keluarga sebanyak Rp 3 juta-an. Walaupun demikian keluarga Safikri tetap membayar biaya rumah sakit tersebut. Keluarga Safikri jadinya membayar Rp 37.416.000.
"Karena kami tidak mau terjadi masalah, makanya kami bayar dan kami minta pindah rumah sakit. Cukup besar memang biayar rumah sakit itu. Apalagi kan Safikri masih harus menjalani operasi, tambah lagi biaya," tambah Utari.
Ia sangat berharap pihak pengusaha pemilik truk yang menabrak Safikri bisa terbuka hatinya di Bulan Puasa ini untuk turut memberikan bantuan untuk biaya berobat.
Terpisah, Direktur Rumah Sakit Bina Kasih, dr Wiyoga mengatakan bahwa memang biaya rumah sakit untuk Muhammad Safikri total Rp 45 juta-an, yang diakibatkan biaya obat dan biaya operasi untuk Safikri mahal. Biaya ini menurutnya masih tergolong murah jika dibandingkan rumah sakit swasta yang lain.
"Biaya operasinya mahal karena ada jaringan yang hilang. Antibiotiknya pun mahal Rp 2 juta-an harganya. Kalau soal biaya yang hanya Rp 21 juta dua hari sebelumnya dan bisa bertambah jadi Rp 45 juta adalah murni kesalahan kasir kami," ujarnya.
Menurutnya saat kasir memberikan daftar harga tersebut, masih banyak biaya yang belum dihitung, dan pada saat pasien hendak keluar dari rumah sakit, mereka baru mereka masukkan.
"Ini kelalaian kasir junior kami kemarin itu, apalagi saat itu kasir senior kami lagi libur, biaya rumah sakitnya memang Rp 45 juta. Itu pun kan sudah kami kurangi, sesuai kebijakan pihak yayasan, kita kasih diskon lah. Jadi biaya rumah sakitnya hanya Rp 37 juta-an," ujarnya.(ryd)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/safikri-korban-tabrak-truk-trailer-kaki-putus-tribun_20170607_163010.jpg)