Kisah Cinta Pasangan Tunanetra, Dari Rabaan Made Nara Tahu Istrinya Cantik

Narajaya berkelakar, bila umumnya jatuh cinta dari mata turun ke hati, untuk kasusnya, cinta muncul dari rabaan turun ke hati.

Tribun Bali/I Wayan Eri Gunarta
I Made Narajaya dan Ni Gusti Ayu Pandiani saat melakukan prosesi pernikahan di Banjar Kaja Kauh, Desa Beng, Gianyar, Rabu (7/6/2017). 

Setelah bekerja sebagai tukang pijat dan berhasil mengumpulkan uang, ia pun berkeinginan membangun rumah.

Setelah memiliki rumah, barulah Narajaya akan menikah.

“Astungkara, semua cita-citanya sudah tercapai. Pembangunan rumahnya juga sudah selesai,” ujar Manada, sembari memperlihatkan bangunan berarsitektur Bali, hasil jerih payah Narajaya.

Kelian Dinas dan Adat Banjar Kaja Kauh, Ketut Mujana mengatakan, lantaran pasangan ini memiliki keterbatasan, prajuru banjar akan memberikan perlakuan khusus.

Mereka tidak diwajibkan mengikuti kegiatan banjar, yang membutuhkan tenaga fisik.

Mereka hanya diwajibnya dalam hal pepesuan atau berdanapunia.

“Statusnya di banjar ada keistimewaan. Ayah-ayahan fisik tidak dilibatkan. Hanya dilibatkan dalam hal pembayaran saja. Ini baru pertama terjadi di sini. Kami berterimakasih pada Made, karena memberikan warga motivasi. Keterbatasan tidak menghalangi mereka untuk melakukan hal-hal yang dilakukan orang normal,” ucap Mujana. (Tribun Bali/I Wayan Eri Gunarta)

Sumber: Tribun Bali
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved