Tribun Ramadan

Rezeki Ramadan, Ahmad Achyar Jual 2 Ton Kurma Selama Bulan Suci

Pajak Ikan Lama memang sudah lama dikenal sebagai pusat belanja oleh-oleh dari Makkah dan tempat penjualan perlengkapan haji.

Tribun Medan / Elvira
Berburu Kurma di Pajak Ikan Lama, toko H Achmad Achyar, Medan, Kamis (15/6/2017). (Tribun Medan / Elvira) 

Laporan Wartawan Tribun Medan / Elvira Lieshanty Febryza

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN – Berbuka puasa hendaknya dengan hidangan yang manis. Seperti yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW.

Beliau biasa berbuka puasa dengan segelas air putih dan tiga butir kurma kemudian menunaikan salat maghrib.

Sebagaimana yang tertulis dalam hadist shahih riwayat Abu Daud dan lainnya bahwasanya “Adalah Rasulullah SAW berbuka dengan beberapa butir korma basah (ruthab), jika tidak ada ruthab maka berbuka dengan korma kering (tamr), jika tidak ada tamr maka minum dengan satu tegukan air”.

Baca: Heboh, Pernyataan Paranormal Sebut Jupe Belum Meninggal Usai Datangi Alam Kubur

Kebiasaan Rasul menyantap Kurma ini juga menjadi kebiasaan umat islam ketika berbuka puasa. Selain itu, Kurma dipercaya menjadi merupakan makanan yang kaya dengan glukosa sehingga dapat menggantikan energi yang berkurang setelah seharian berpuasa.

Permintaan pasar yang meningkat pun membuat para penjual Kurma pun akan menjamur di berbagai lokasi di Kota Medan.

Namun, bagi masyarakat Medan, sudah akrab dengan tempat berburu Kurma di Pajak Ikan Lama, Jalan Stasiun Kereta Api, Kesawan, Medan Baru.

Pajak Ikan Lama memang sudah lama dikenal sebagai pusat belanja oleh-oleh dari Makkah dan tempat penjualan perlengkapan haji.

Satu diantaranya ialah toko H Achmad Achyar yang berada tepat di pinggir jalan Stasiun Kereta Api.

Oleh-oleh haji yang dijual H Achmad Achyar terbilang cukup lengkap, mulai dari buah Kurma, kacang arab, air zam-zam, minyak zaitun, teko, peci, baju, sajadah, mukena, tasbih, dan masih banyak lagi produk lainnya khas Timur Tengah, dengan harga bervariasi.

H. Ahmad Achyar mengungkapkan, bisnis yang dijalaninya sejak tahun 1997 itu dirasanya cukup menguntungkan.

Terlebih lagi jika bulan Ramadan tiba, pembeli akan berburu kurma di tokonya.

Kurma yang dijual di toko H. Ahmad Achyar pun beraneka ragam, mulai dari Kurma Ajwa, Kurma Amir Haji, Kurma Noor, Kurma Holwah dan lainnya.

“Kalau hari biasa justru kurang laku, tapi kalau Ramadan memang laris manis. Sekitar 2 ton selama Ramadan bisa terjual. Harga kurma mulai dari Rp 40 ribu sampai Rp 120 ribu,”ungkapnya.

Senada dengan H Achmad Achyar, penjual Kurma di sekitar Pajak Ikan Lama, HM Ayub juga mengaku tokonya akan ramai pada bulan Ramadan dan pada masa musim haji.

“Alhamdulillah selama Ramadan dan sehabis Idul Fitri atau saat orang hendak berangkat dan pulang haji maupun umroh lebih ramai dari hari biasa,”sebutnya.

(cr6/tribun-medan.com) 

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved