Edisi Cetak Tribun Medan

Tahun Ajaran Baru, Guru Mengajar Jadi 40 Jam Seminggu dan Sekolah Hanya Lima Hari

Mulai tahun ajaran 2017/2018, pemerintah menerapkan kebijakan delapan jam belajar dengan lima hari sekolah.

Tribun Medan/Abul Muamar
Para siswa di SMP Negeri 2 Medan, Jalan Brigjen Katamso, tampak serius mengerjakan soal-soal Ujian Nasional (UN) SMP hari pertama, Senin (9/5/2016). 

Dalam pelaksanaan PPK, lanjut Arie, akan diserahkan kepada guru di sekolah, dan disesuaikan dengan kearifan lokal tempat sekolah berada.

"Di dalam praktik setiap sekolah diberi kebebasan kreativitas sesuai dengan kondisi dan budaya sekolah tersebut, dan juga kemampuan atau sumber daya sekolah tersebut," kata Arie pada acara membahas kebijakan lima hari sekolah, di kantor Kemendikbud, Senayan, Jakarta, Rabu lalu.

Dengan adanya PPK, siswa tidak hanya mengejar nilai akademis semata. Tetapi, pendidikan yang juga berkaitan dengan olah hati, olah pikir, olah rasa dan olah raga. "Keseimbangan dari empat aspek ini menjadi prioritas dalam penguatan pendidikan karakter," ujar Arie.

Karena itu, PPK akan diintegrasikan dengan pelaksanaan kegiatan intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler di sekolah. Kegiatan intrakurikuler merupakan mata pelajaran umum yang biasa diterima siswa.

Kegiatan kokurikuler meliputi kegiatan pengayaan mata pelajaran, kegiatan ilmiah, pembimbingan seni dan budaya, atau bentuk kegiatan lain untuk penguatan karakter siswa.

Sedangkan kegiatan ekstrakurikuler, misalnya kegiatan karya ilmiah, latihan olah bakat atau minat, dan keagamaan. Menurut Arie, porsi pembagiannya, PPK nanti sebanyak 70 persen sedangkan pelajaran umum 30 persen.

Sumber belajar untuk kegiatan PPK, menurut Arie, tidak hanya di dalam sekolah, tetapi juga di luar sekolah. Salah satu contoh menurut dia yakni mengunjungi musem atau objek belajar lainnya.

"Atau mengundang sumber belajar datang ke sekolah," ujarnya. Arie mengatakan, target PPK ini yakni menciptakan generasi emas pada 2045. Anak-anak diharapkan punya kekuatan pada karakter dan literasi dasar.

Menurut Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah (Dirjen Dikdasmen) Hamid Muhammad, kebijakan delapan jam belajar dalam sehari jangan dianggap bahwa siswa akan belajar pelajaran konvensional seluruhnya. Tetapi, pelajaran tentang PPK akan diselipkan di dalamnya.

Menurut Hamid, sudah ada 9.800 sekolah, yang sudah menerapkan kebijakan PPK ini. Sebagai gambaran, Kemendikbud menyebut ada 230 ribu lebih sekolah di Tanah Air.

"Coba lihat sekolah yang sudah menjalankan, dipastikan karakter siswa jauh lebih baik daripada yang belum. Bisa dipastikan prestasi siswa bagus," ujar Hamid. Ia meminta agar kegiatan PPK tidak melulu dipersepsikan bahwa guru harus menggiring murid ke luar sekolah.

Sumber belajarnya, menurut dia, bisa juga didapat di sekolah, seperti di perpustakaan atau dari guru. Soal kesiapan guru dengan kebijakan ini, Hamid meminta agar tidak meremehkan kualitas guru.

"Kita jangan underestimate kepada guru dan kepala sekolah. Kalau dikasih kesempatan, mereka mampu kok berkreasi. Kita ingin dorong guru jangan hanya mengajar tatap muka, tapi banyak fasilitas kegiatan belajar yang bervariasi," ujar Hamid.(gle/kps)

Sumber: Tribun Medan
Halaman 3/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved