Kecelakaan Maut
Mengerikan, Korban Kecelakaan Maut Bergelimpangan dan Tergencet di Dalam Mobil
Dengan mata yang masih terpejam dan leher disangga alat bantu medis, Joko berusaha mengingat kecelakaan maut yang baru saja menimpa rombongannya
Nahas, dari arah berlawanan muncul truk tronton Hino nopol DK 9455 WL bermuatan semen 36 ton yang dikemudikan oleh I Putu Sarga (45), warga dari Banjar Pangkung Buluh, Desa Kaliakah, Kecamatan Negara.
Akibatnya, tabrakan maut pun tak terhindarkan. Mobil travel yang terseret menghantam bagian depan truk hingga akhirnya tersangkut.
Bahkan, lantaran kerasnya benturan, minibus Elf mengalami ringsek berat hingga nyaris menjadi satu antara bagian depan dan belakangnya.
"Tiba-tiba mobil yang terbalik di depan itu masuk jalur saya dan langsung menghantam bemper depan truk. Saya sampai mengangkat kaki agar tak terjepit kemudi karena benturannya keras sekali," ungkap sopir truk yang selamat dari kecelakaan maut tersebut, I Putu Sarga, ketika ditemui di Unit Laka Polres Jembrana Minggu kemarin.
Akibat kecelakaan maut tersebut, delapan orang yang terjepit di dalam mobil langsung meninggal dunia (MD) di lokasi kejadian.
Mereka adalah Subagio (50) yang sebagai sopir mobil travel, Suwari (50) dari Desa Kemiri, Kecamatan Panti, Tohari (49) dari Desa Suci, Kecamatan Panti, Achmad Zaini Muchtar (36) dari Desa Rambigundam, Kecamatan Rambipuji, Ahmad Haris (45) dari Desa Kemiri, Kecamatan Panti, Faris Ariadi (27) dari Desa Kemiri, Kecamatan Panti, dan Jumari (30) dari Desa Mencek, Kecamatan Sukaranti, dan Abdul Rozak (28) dari Desa Suci, Kecamatan Panti.
Sementara lima orang penumpang mobil travel yang selamat ini adalah Abu Amin (47) dari Desa Suci, Kecamatan Panti, Taufik Hidayat (19) dari Desa Kemiri, Kecamatan Panti, Risqi Mubarok (21) dari Desa Kemiri, Kecamatan Panti, Muhamad Ridwan (19) dari Desa Kemiri, Kecamatan Panti, dan Joko Liswanto (24) dari Desa Kemiri, Kecamatan Panti.
Saat ini mereka masih mendapatkan perawatan intensif di Puskesmas Gilimanuk dan RSUD Negara.
Evakuasi Alot
Kasat Lantas Polres Jembrana, AKP I Nyoman Sukadana, seizin Kapolres Jembrana, menjelaskan proses evakuasi belasan korban berlangsung alot.
Hal ini lantaran kondisi kendaraan yang nyaris menyatu sehingga pihaknya kesulitan untuk mengeluarkan para korban.
Hingga akhirnya, personel di lapangan yang dibantu oleh warga sekitar memutuskan untuk memotong atap mobil minibus ini dengan alat pemotong besi khusus.
Setelah para korban berhasil dikeluarkan, jasad tujuh korban yang meninggal di tempat kejadian kemudian dievakuasi menuju Puskesmas Gilimanuk.
Sedangkan korban Abdul Rozak sempat masih bernapas dan dibawa ke Puskesmas Gilimanuk.
Namun akhirnya meninggal dalam perjalanan ketika dirujuk menuju ke RSUD Negara.