Teroris Serang Mapolda
Aiptu Martua Sigalingging Tinggalkan Delapan Anak
Jenazah Aiptu Martua Singgalingging telah diberangkatkan ke rumah duka di Jalan Silandit, Kota Sidempuan, Minggu (25/6/2017).
Penulis: Tommy Simatupang | Editor: Truly Okto Hasudungan Purba
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Jenazah Aiptu Martua Singgalingging telah diberangkatkan ke rumah duka di Jalan Silandit, Kota Sidempuan, Minggu (25/6/2017). Jenazah tersebut diberangkatkan dengan ambulance dari rumah sakit Bhayngkara. Turut mendampingi kakak ipar korban, boru Nainggolan.
Boru Nainggolan yang telah datang dari pagi hari mengungkapkan, dirinya mendapat kabar dari saudara yang juga bertugas di Polda Sumut. Ibu yang berusia 55 tahun ini tak bisa menahan rasa sedihnya ketika melihat tubuh adiknya.
Baca: Polisi Tetapkan Lima Tersangka Lain Terkait Teror di Mapolda Sumut
Baca: Logo ISIS Telah Lama Diketahui Polmas di Rumah Pelaku Penyerangan Mapolda
"Badannya melepuh. Leher dan pipinya ada bekas luka. Saya tak tahan melihatnya," katanya sembari mengusap air mata di RS Bhayangkara.
Boru Nainggolan ini juga menceritakan bahwa Martua meninggalkan delapan anak. Satu dari delapan anak tersebut ada yang bekerja sebagai tentara.
"Anaknya ada juga yang saat ini tengah kuliah di Unika Medan. Tapi karena ini lagi libur, anaknya di kampung. Anaknya belum ada yang menikah," katanya sembari mengatakan Martua mempunyai delapan anak laki-laki.
Baca: Tiba di Percetakan Miliknya, Udin Lingga Langsung Diinterogasi Polisi
Aiptu Martua Singgalingging baru bertugas di Polda Sumut selama satu tahun. Sebelumnya, Martua bertugas di Sidempuan dan Kalimantan. Aiptu Martua ditikam oleh dua orang tak dikenal saat menjaga di Pos jalur keluar pada pukul 03.00 pagi di Polda Sumut.(tmy/tribun-medan.com)