Teroris Serang Mapolda

Fraksi PDIP DPR Kecam Aksi Teror di Mapolda Sumut

“Ini sangat kejam, dimana Aiptu Galingging diserang saat beristirahat di pos dengan menusuk dan menggorok lehernya,” kata Junimart.

TRIBUN MEDAN/ARJUNA BAKKARA
Kapolres Tapsel AKBP M Iqbal (kiri) beri hormat saat penyerahan jasad Ipda (Anumerta) Martua Sigalingging kepada keluarga yang diterima Mianna Manalu, istri, di rumah duka di Jalan Abdul Gani Siregar, Desa Silandit Kecamatan Padangsidempuan Selatan, Tapanuli Selatan, Senin (26/6/2017) pagi. 

Laporan Wartawan Tribun Medan/Jefri Susetio 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Terkait aksi penyerangan yang diduga dilakukan oleh kelompok jaringan ISIS ke Mapolda Sumut yang menyebabkan Aiptu M Sigalingging tertusuk pisau dan meninggal dunia, Fraksi Partai Demokrasi Perjuangan Indonesia (PDI-P) mengutuk keras serangan tersebut.

Anggota Fraksi PDI P Junimart Girsang mengatakan aksi yang terjadi pada tepat hari Idul Fitri di saat umat Islam merayakan kemenangan tak patut dilakukan, seharusnya kedamaian dapat tercipta di negeri Indonesia ini.

“Saya dan rekan anggota DPR RI dari Fraksi PDI P sangat mengutuk serangan tersebut. Apalagi yang diserang itu kantor polisi, dimana ditempat tersebut banyak senjata, inikan sudah semakin jelas polisi terus menjadi sasaran empuk kelompok paham radikal atau teroris,” katanya melalui pers rilis yang diterima tribun-medan.com, Senin (26/6/2017). 

Menurut Junimart, aksi penyerangan tersebut sudah terencana dengan baik, dimana pelaku melihat dan memilih hari penyerangan tepat di saat polisi sedang sibuk sibuknya melakukan pengamanan di Hari Raya Idul Fitri. Apalagi penyerangan dilakukan pada pukul 03.00 wib, dimana polisi dan kita semua sedang beristirahat.

Baca: Isak Tangis dan Ratapan Mendadak Pecah Sambut Tibanya Jenazah Aiptu Martua Sigalingging

“Ini sangat kejam, dimana Aiptu Galingging diserang saat beristirahat di pos dengan menusuk dan menggorok lehernya, kan sangat biadab itu pelakunya,” kecam Junimart.

Kejadian ini menjadi perhatian kita semua dan sangat urgent khususnya kepada Kapolri. Junimart menambahkan agar Kapolri melakukan kordinasi dengan fungsi kepolisian dan keamanan agar kejadian seperti ini dapat dicegah dan tak terulang kembali.  

“Kita mendukung Polda Sumut  untuk mengusut tuntas kasus ini dan mengungkap latar belakang serta motif pelaku dalam melakukan penyerangan,” pintanya.

Penyerangan Mapolda Sumut yang dilakukan oleh jaringan ISIS terjadi pada pukul 03.00 wib, dimana dua anggota piket Aiptu Martua Sigalingging dan Brigadir E Ginting secara tiba tiba diserang oleh dua orang pelaku di Pos II.

Saat kejadian, Aiptu Sigalingging sedang beristirahat di Pos sedangkan Brigadir E Ginting berjaga di luar. Selain membunuh satu Aiptu Sigalingging, pelaku juga mencoba membakar pos penjagaan, namun dapat dihentikan oleh petugas Brimob lainnya yang mendengar teriakan petugas lainnya yang meminta pertolongan.

Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Rina Sari Ginting menyatakan polisi terus bergerak untuk mengejar pelaku lainnya dengan berkordinasi dengan pasukan khusus. 

“Rumah terduga pelaku di jalan Pelajar Timur juga sudah dilakukan penggeledahan dan ditemuan sejumlah barang bukti termasuk bendera menyerupai bendera ISIS,” ungkapnya.

Rina menjelaskan, dalam melakukan penjagaan, anggota sudah melakukan sesuai SOP. Pascainsiden ini, korban Aiptu Sigalingging dinaikkan pangkat. Selain polisi yang menjadi korban, satu orang pelaku tewas ditembak petugas. (tio/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved