NEWSVIDEO: Rangkaian Memotong Kerbau Parmalim Berjalan Khusyuk
Ritual dilanjutkan dengan Tortor Parhobasan dimana ini berguna untuk meminta petunjuk dan kekuatan mangalahat horbo untuk diberikan kepada Ompu...
Penulis: Victory Arrival Hutauruk |
Laporan Wartawan Tribun Medan / Victory Arrival Hutauruk
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Hari Kedua Perayaan Pameleon Bolon Sipahalima umat Parmalim beragendakan ritual pemotongan kerbau (mangalahat horbo) untuk dipersembahkan kepada Ompu Mula Jadi Nabolon (Tuhan Yang Maha Esa).
Pantauan Tribun-Medan.com, dalam ritual tersebut telah disediakan Langgatan dan Mombang untuk tempat persembahan kepada Ompu Mula Jadi Nabolon, serta Borotan sebuah pohon yang dijadikan tempat kerbau diikat.
Acara Mangalahat Horbo dimulai sekitar Pukul 12.30 WIB dimana Pohon Borotan diarak dan mengelilingi Langgatan, selanjutnya pohon diberdirikan tepat di sebalah kanan Langgatan.
Baca: NEWSVIDEO: Pesta Bunga dan Buah di Berastagi Berlangsung Meriah
Lalu para pengurus Parmalim yang menggunakan ulos putih tampak mempersiapkan Langgatan dengan melapisi dengan kain putih sebagai penanda kesucian hendak memberikan kurban kepada Ompu Mula Jadi Nabolon.
Sekitar Pukul 13.40, kerbau hitam yang hendak disembelih dibawa keluar lalu diarak mengelilingi Bale Parsantian Parmalim sebanyak satu kali. Selanjutnya kerbau diikat pada pohon Borotan.
Ritual dilanjutkan dengan Tortor Parhobasan di mana ini berguna untuk meminta petunjuk dan kekuatan mangalahat horbo untuk diberikan kepada Ompu Mula Jadi Nabolon.
Tortor berjalan khusyuk dimana setiap umat parmalim tentram dan tenang mengikuti ritual baik orangtua maupun anak-anak.
Setelah Tortor dilakukan tepat pukul 16.00 WIB kerbau dibawa kembali ke Parhobasan (tempat pemotongan) untuk disembelih.
Humas Parmalim Poltak Simanjuntak mengatakan pemotongan kerbau (Mangalahat Horbo) adalah bentuk ucapan syukur atas kehidupan yang diberikan Ompu Mula Jadi Na Bolon dengan memberikan persembahan.
"Ini sebagai ucapan syukur atas kehidupan yang diberikan Ompu Mula Jadi Nabolon terhadap Parmalim dengan memberikan kerbau," ungkapnya kepada Tribun-Medan.com, Kamis (6/7/2017).
"Kita berdoa dengan pemberian persembahan ini Ompu Mula Jadi Nabolon memberikan berkat yang lebih lagi dari tahun sebelumnya," lanjutnya.
Ia menerangkan, apabila kerbau diarak mengelilingi Bale Parsantian dengan menurut maka persembahan yang diberikan umat itu diterima Ompu Mula Jadi Nabolon.
"Ini masalah iman, kalau biasanya memang pernah juga kerbau melawan saat diarak. Tapi di ritual tahun ini kerbau menurut saat diarak dan semoga persembahan ini diterima Ompu Mula Jadi Nabolon," tutupnya.