Berita Eksklusif
Marak Kecelakaan imbas Jalan bak Kubangan Kerbau di Jalur Mebidangro, Ini Penyebabnya
Kerusakan jalan di seputaran Mebidangro (Medan, Binjai, Deliserdang dan Karo) antara lain disebabkan maraknya kegiatan usaha penambangan galian C.
Wanita berkulit kuning langsat itu sempat terduduk di tengah jalan dan mengeluhkan sakit di badannya, warga yang melihatnya pun segera memberikan pertolongan, membopongnya ke pinggir jalan.
Teman Lydik yang datang dari kemudian cepat-cepat membersihkan lukanya, membasuh menggunakan air mineral kemasan.
Berkali-kali ia mengerang kesakitan, saat temannya berusaha membersihkan luka di tangan dan kakinya.
Lydik mengatakan dia terjatuh lantaran tidak melihat lubang cukup dalam di tengah jalan.
Hari itu, dia berkendara di belakang truk yang melintas lambat dan bergoyang ke kiri dan ke kanan, sesuai kondisi jalan berlubang-lubang.
Bayu, warga yang menolong Lydik mengutarakan sering terjadi kecelakaan di jalan yang sudah rusak tersebut. Memang sejauh ini, tidak pernah dia ketahui pengendara di sektiar yang mengalami kecelakaan berujung kematian.
"Kalau yang jatuh banyak kali, hampir tiap hari ada yang jatuh. Apalagi saat hujan turun. Pasti ada aja yang jatuh. Cuma ngak pernah parah. Mungkin karena tidak bisa kencang disini, jadi asal jatuh, ngak pernah sampai parah kali kejadiannya, palingan lecet-lecet," ujar Bayu.
Menurut warga Kelurahan Paya Roba, Kota Binjai, kerusakan ruas jalan Jalan Ismail kerap memicu kemacetan arus lalu lintas. Salah satu penyebabnya, banyak truk pengangkut bahan galian C menuju Medan dan Langkat, melintas melawan arah demi menghindari jalanan yang rusak.
Setiap harinya, ratusan truk pengangkut balian C bisa melintasi jalanan ini. Umumnya truk yang melintas membawa muatan atau tonase berlebih, sehingga membuat jalan cepat rusak.
Truk melintas juga banyak tidak membuat pengaman di muatan truknya, sehingga material seperti pasir dan bebatuan rentan jatuh, rentan menimpa kendaraan lain. Gambaran ini tentu membuat pengguna jalan merasa ngeri dan waswas saat melintas.
"Takut awak lewat jalan itu. Pas lah nanti terbalik, ngeri kali. Udah begitu truknya besar kali. Sopir itu sengaja menghindari jalan rusaknya kan, karena takut terbalik. Apalagi pas setiap kali melewati jalan berlubangnya ada terdengar bunyi dari truknya," ujar Hamdani warga Kelurahan Paya Roba lainnya.
Hendra, warga yang tinggal di Jalan Umar Baki menuturkan rusaknya jalan terjadi sejak sepuluh tahun belakangan setelah aktivitas galian C marak di Kota Binjai, seperti di daerah Tanah Merah. Sebelumnya jalan ini menurutnya masih gampang dilalui.
Warga mengaku mereka sudah berulangkali meminta supaya jalan ini diperbaiki, namun pemerintah sangat lama meresponsnya.
Beberapa ruas jalan yang rusak parah memang sudah pernah diperbaiki, namun setiap kali diperbaiki, tidak perlu waktu lama, jalanan ini akan kembali rusak.
Jalanan rusak akibat lalu lalang truk pengangkut Galian C juga terjadi di Kabupaten Deliserdang, seperti yang terjadi di Desa Sukarende, Kecamatan Kutalimbaru Kabupaten Deli Serdang. Setiap harinya ratusan truk melintas dari Desa ini.