Guru Ngaji di Pesantren Tinggal Bersama Keluarga di Bekas Kandang Sapi

Tak pernah terbayangkan dalam benak Ahmad Sutomo (41), akan mengajak istrinya Dwi Ayu Suciati (24) dan dua anaknya tinggal di bekas kandang sapi.

TribunJatim.com/ Rahadian Bagus
Guru ngaji tinggal di kandang sapi. 

Tak ada perabot atau barang elektronik mewah di dalam rumah.

Ruangan yang hanya bersekat kain itu, dipakai sebagai tempat tidur.

Tampak, kasur tipis yang biasa dipakai tempat tidur istri dan dua anaknya.

"Kasur itu, kasur bekas dikasih orang. Daripada dibuang, mending saya pakai," kata anak bungsu dari tiga bersaudara ini.

Kasur itu dipakai anak dan istrinya, sementara dirinya tidur di atas papan kayu yang disusun dan diberi alas kain.

Ketika siang, rumah Sutomo tampak sangat terang, karena sinar matahari tembus melalui celah rumah. Sementara pada malam hari, .“Kalau hujan deras ya masuk ke dalam rumah, becrk semua, ” ujar Sutomo.

Sebagai buruh serabutan yang berpenghasilan Rp 55.000 per hari, Sutomo mengaku tidak memiliki pilihan lain selain tinggal di tempat itu.

Penghasilannya hanya cukup untuk membeli kebutuhan hidup sehari-hari.

Dikatakan, tidak setiap hari ia mendapat pekerjaan.

Sebab, biasanya ia mendapat pekerjaan ketika musim tanam ataupun masa panen.

Sementara itu, istrinya pernah mencoba membuka usaha berjualan rujak dan gorengan.

Namun, karena keterbatasan modal, usaha istrinya hanya bertahan selama dua bulan.

"Mungkin karena banyam kebutuhan, dan modal terbatas akhirnya tutup,"katanya.
Sutomo sebenarnya memiliki keinginan untuk mencoba membuat kerajinan kolor reog, untuk mengisi kekosongan ketika tidak ada pekerjaan.

"Sekarang saya mencoba mengawali membuat kerajinan kolor reog. Taoi baru sekarang baru belajar sambil kumpul-kumpul modal," jelasnya.

Ia mengaku sudah meminjam uang Rp 500 ribu dari temannya.

Sumber: Tribun Timur
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved