TERUNGKAP! Ini Pintu Masuk ke Terowongan Gedung-gedung Bersejarah, Warga Tak Berani Masuk

Keberadaan terowongan tersebut pun menjadi perbincangan di rapat dengar pendapat (RDP) Komisi C DPRD Medan dengan Dinas Kebudayaan dan Dinas Pariwisat

rizki/tribun-medan.com
Warenhuis yang terbakar di Jalan Ahmad Yani Medan 

Laporan Wartawan Tribun Medan, Hendrik Naipospos

TRIBUN-MEDAN.COM, MEDAN - Berbagai bangunan bersejarah di Kota Medan disebut-sebut terhubung oleh terowongan bawah tanah, seperti kediaman Tjong A Fie, Istana Maimun dan Masjid Raya Medan.

Keberadaan terowongan tersebut pun menjadi perbincangan di rapat dengar pendapat (RDP) Komisi C DPRD Medan dengan Dinas Kebudayaan dan Dinas Pariwisata Kota Medan pada 1 Agustus 2017.

Tribun lantas mencoba mencari tau kebenaran terowongan tersebut, dan mengunjungi bangunan bersejarah Warenhuis di Jalan Ahmad Yani. Saat ini situs bersejarah ini menjadi Kantor FKPPI (Forum Komunikasi Putra Putri TNI/Polri Indonesia) dan SPSI (Serikat Pekerja Seluruh Indonesia).

Pria berinisial RM yang mengaku sudah tujuh tahun berkantor di bangunan tua tersebut memperlihatkan sebuah lorong yang diduga pintu terowongan.

Baca: Bangunan yang Diduga Memiliki Pintu Terowongan Ternyata Adalah Supermarket Pertama di Kota Ini

Baca: Mitos Atau Fakta? Ada Terowongan Bawah Tanah yang Menghubungkan Kawasan Bersejarah Kota Medan

Baca: Bakal jadi Temuan Hebat Kalau Benar Ada Terowongan di Kediaman Tjong A Fie

Diajak mendekati lorong tersebut, RM pun menolak bahkan ia mengaku tak berani mendekat.

"Tak pernah saya masuk ke sana. Semua orang di sini juga gak berani. Takut mistis," ucap RM kepada Tribun, Kamis (3/8/2017).

Lorong yang diduga pintu terowongan di bangunan bersejarah Warenhius Jalan Ahmad Yani Medan, Kamis (3/8/2017).
Lorong yang diduga pintu terowongan di bangunan bersejarah Warenhius Jalan Ahmad Yani Medan, Kamis (3/8/2017). (Tribun Medan/Hendrik)

RM menjelaskan setiap pelancong yang datang ke bangunan ini juga tak berani mendekati lorong, pengunjung hanya mengamati bentuk arsitektur bangunan yang kental dengan nuansa arsitektur Eropa.

"Kalau pemerintah mau meneliti ya bagus. Saya juga penasaran," sambungnya.

Berdasarkan pengamatan Tribun, kondisi bangunan mulai tak terawat. Anak tangga menuju lantai dua yang terbuat dari kayu mulai lapuk dan beberapa kaca sudah pecah.(*)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved