NEWSVIDEO: Masyarakat Ulayat Sibayak Lau Cih Dilarang Masuk Kantor DPRD
Padahal selama dua minggu lebih masyarakat Ulayat Sibayak Lau Cih sudah menginap di halaman Kantor DPRD Sumut dengan tidur hanya beralaskan tikar.
Penulis: M.Andimaz Kahfi |
Laporan Wartawan Tribun Medan / M Andimaz Kahfi
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Setelah melakukan aksi demo di depan Bundaran Majestik di Jalan Gatot Subroto, Medan, Sumatera Utara. Masyarakat Ulayat Sibayak Lau Cih kembali melanjutkan aksinya melakukan demo di depan kantor DPRD Sumut.
Tuntutan masyarakat Ulayat Sibayak Lau Cih masih tetap sama, yaitu menginginkan tanah yang sudah mereka tempati puluhan tahun dikembalikan haknya. Karena semenjak tanah tersebut di rampas oleh PTPN II, masyarakat Ulayat Sibayak Lau Cih sudah tidak memiliki rumah tempat tinggal lagi.
Baca: Kabar Sedih bagi Liverpool, 95 Persen Coutinho Gabung Barcelona, Segini Harganya
Setibanya di depan gerbang Kantor DPRD Sumut, masyarakat Ulayat Sibayak Lau Cih yang ingin masuk untuk makan siang tiba-tiba dilarang oleh pihak Kepolisian untuk masuk. Dengan alasan sedang ada rapat paripurna.
Padahal selama dua minggu lebih masyarakat Ulayat Sibayak Lau Cih sudah menginap di halaman Kantor DPRD Sumut dengan tidur hanya beralaskan tikar. Dan beberapa kali rapat paripurna tidak pernah mereka mengganggu.
Sontak dengan dilarangnya mereka masuk, masyakarat Ulayat Sibayak Lau Cih menjadi berang dan berulang kali memohon kepada pihak Kepolisian agar diizinkan masuk hanya sekedar untuk mengambi makan.
Setelah satu jam menunggu, salah seorang anggota DPRD Sumut dari komisi C, Indra Alamsyah keluar untuk menemui masyarakat Ulayat Sibayak Lau Cih yang sudah lama menunggu kepastian untuk diberikan masuk.
"Memang komisi C tidak bersinggungan dengan pertanahan, tapi ini hari saya sebagai anggota DPRD sedang piket untuk menerima aspirasi dari rakyat," kata Indra, Senin (7/8/2017).
"Saya sudah mendengar dan membaca beberapa peristiwa. Saya minta kepada bapak ibu sekalian khususnya sebagai masyarakat yang taat hukum dan aturan. Saya yakin tidak ada aparat yang bermain mengatur kekuasaan dengan semena-mena,“ tambahnya.
Indra menuturkan berhubung ini hari ada rapat paripurna, tolong hargai hak kami. Kita harus saling menghargai.
Sontak jawaban Indra tersebut membuat masyarakat Ulayat Sibayak Lau Cih menjadi berang mendengar perkataan Indra tersebut.
“Jangan hanya jawaban bapak yang mau didengar, kapan bapak perjuangkan hak kami,“ teriak seorang ibu ditengah kerumunan masyarakat Ulayat Sibayak Lau Cih yang lakukan demo.
“Ini hari kamu paripurna tolonglah supaya kita saling menghargai, nanti siap paripurna sebagaimana mestinya boleh kembali. Kan kami tidak mengganggu peralatan ibu yang ada dihalaman Kantor DPRD,“ kata Indra.
“Kalau ibu dan bapak mau makan, ya ini hari agak terganggu. Kalau didalam saya tidak bisa izinkan bapak ibu masuk, kalau diluar biar bapak Kepolisian yang amankan,“ tambahnya.
Berulang kali masyarakat Ulayat Sibayak Lau Cih meminta agar diizinkan masuk, namun Indra tetap pada pendiriannya untuk menolak masyakat Lau Cih masuk dengan alasan adanya rapat paripurna.
(cr9/tribun-medan.com)