MotoGP

Tatkala Ayah Mendiang Marco Simoncelli Ramal Karier Valentino Rossi

Semangat Rossi terlihat belum mengendur. Paolo menyebut kecintaan Rossi terhadap dunia balap motor masih sangat besar.

twitter
Rossi menggunakan fairing baru di sesi latihan bebas GP Austria Sabtu (12/8/2017) 

TRIBUN-MEDAN.com - Paolo Simoncelli, ayah mantan pebalap MotoGP yang sudah meninggal Marco Simoncelli, memprediksi Valentino Rossi mampu terus berkiprah di ajag MotoGP hingga berusia 45 tahun.

Menurut Paolo, The Doctor belum menunjukkan tanda-tanda bakal pensiun dalam waktu dekat.

Usia Rossi memang sudah tidak muda lagi, sehingga banyak pihak yang meragukan pebalap Yamaha itu bisa menjaga konsitensi untuk bersaing dengan pebalap muda.

The Doctor kini berusia 38 tahun, jauh di atas para rivalnya.

Namun, semangat Rossi terlihat belum mengendur. Paolo menyebut kecintaan Rossi terhadap dunia balap motor masih sangat besar.

"Rossi cepat atau lambat harus mengundurkan diri, itu hal yang normal. Tapi saya tidak melihatnya sebagai prioritas. Dia masih senang berbagi pengalaman dengan pebalap muda dan ia selalu berlatih setiap hari," ucapnya seperti dikutip dari Sportfair.

Baca: Nice Andalkan Balotelli dan Sneijder untuk Lolos ke Fase Grup Liga Champions

Baca: Mengagetkan, Orangtua Penghina Presiden Beberkan Keseharian Putranya

Baca: Postingan Tiara Dewi yang Satu Ini Bikin Perseteruan di Jagat Maya

"Semua ini patut dihargai. Saya tidak mengerti mengapa saya harus memikirkan kapan Rossi pensiun. Rossi bisa terus berkarier setidaknya sampai 45 tahun," sambungnya.

Akhir pekan ini, balapan MotoGP seri ke-12 akan berlangsung di Sirkuit Silverstone, Inggris.

Rossi berupaya untuk mengejar defisit 33 poin dari Marc Marquez selaku pimpinan klasemen.

Meraih podium menjadi harga mati buat Rossi untuk menjaga peluangnya merebut gelar juara dunia ke-10 sepanjang kariernya.

Terkait persaingan di musim ini, Paolo menyebut faktor yang menjadi penentu kemenangan terletak pada ban Michelin.

"Saya pikir faktor utama kejuaraan ini terletak pada ban. Pebalap tidak pernah berpikir tentang masalah ini. Mereka selalu memikirkan mengenai mesin merek Honda, Ducati, dan sebagainya. Namun, pada akhirnya ban selalu menjadi perbedaan. Ban selalu menjadi masalah dan siapa yang bisa memanfaatkannya lebih baik, maka dia akan memenangkan balapan," paparnya.

Baca: Setelah Dicekoki Obat Penenang, Siswi SMP Disekap dan Diperkosa Bergilir 5 Hari

Baca: Gembong Narkoba Pemboyong 2 Kilogram Sabusabu Ditembak Mati

Baca: Tim Promosi Tempel Ketat Manchester United di Klasemen Sementara Liga Inggris

Pada balapan GP Austria, 13 Agustus 2017, Rossi dan rekan setimnya, Maverick Vinales, terpuruk sehingga hanya menempati posisi keenam dan kelima.

Keduanya bermasalah dengan ban belakang pada pertengahan balapan sehingga tertinggal dari para pebalap Ducati dan Repsol Honda.

Sementara itu, Rossi coba membandingkan persaingannya saat ini lawan Marquez dan Vinales dengan era Max Biaggi, Loris Capirossi, serta Sete Gibernau.

Menurutnya, lebih menyenangkan bersaing dengan Biaggi Cs.

"Saya menjalani persaingan pada ajang MotoGP dalam dua era. Pertama dengan Gibernau, Biaggi, dan Capirossi. Sementara yang kedua dengan Marquez, Vinales, dan Stoner," ujar Rossi dikutip dari Insella.

Berita Ini Sudah Tayang di Tribunnews.com dengan Judul Ayah Mendiang Marco Simoncelli Ramal Karier Valentino Rossi

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved