Kapal Karam Pantai Suluban, Daya Tarik Baru untuk Wisatawan ke Bali

Pantai Suluban, Pecatu, Badung, Bali yang selama ini terkenal akan keelokan batu karangnya kini memiliki

Tribun Bali
Beberapa wisatawan, baik lokal maupun asing terlihat menggunakan puing kapal sebagai lokasi berfoto. 

TRIBUN-MEDAN.COM, MANGUPURA - Pantai Suluban, Pecatu, Badung, Bali  yang selama ini terkenal akan

keelokan batu karangnya kini memiliki daya tarik baru.

Sebuah kapal terlihat karam di pinggiran pantainya.

Kapal yang karam di pantai wisata memang bukan pemandangan biasa.

Karenanya, pemandangan kapal karam di Pantai Suluban cukup menarik perhatian.

Beberapa wisatawan, baik lokal maupun asing terlihat menggunakan puing kapal sebagai lokasi berfoto.

Foto yang dihasilkan pun menimbulkan kesan unik.

Apalagi lokasi karamnya kapal berada di dekat tebing Pantai Suluban yang terkenal megah dan tinggi.

Jika Anda berfoto di sana, barangkali tak ada yang menyangka jika foto tersebut diambil di pantai daerah Bali

selatan.

Foto berlatar puing kapal ini pun cukup ramai diposting di media sosial.

Beberapa pengunjung pun sengaja datang ke Pantai Suluban karena penasaran dengan kapal karam terebut.

Putra adalah satu di antaranya. Informasi keberadaan kapal karam ini diketahuinya dari instagram.

“Sebab setahu saya pemandangan kapal karam ini hanya ada di Pantai Nunggalan. Tetapi ternyata di Pantai

Suluban juga ada yang serupa. Saya pun mengajak beberapa teman ke sini,” ujarnya.

Lokasi Pantai Suluban pun relatif lebih mudah dijangkau dibandingkan Pantai Nunggalan, sehingga ia memilih ke

Suluban jika ingin melihat kapal karam.

Selain sebagai lokasi foto favorit, kapal karam ini juga menjadi lokasi berteduh bagi pengunjung. Beberapa turis

terlihat bersandar santai di sisi teduh kapal.

Menurut keterangan warga setempat, kapal tersebut merupakan kapal nelayan.

Meskipun kondisinya sudah tidak utuh, namun ukuran kapal tersebut masih terlihat cukup besar untuk ukuran

kapal nelayan.

“Kapal itu karam sekitar tiga bulan lalu,” terang seorang pedagang acung di Pantai Suluban.

Ia menuturkan, awalnya kapal tersebut dalam kondisi yang cukup utuh. Hanya ada kerusakan di beberapa bagian.

Namun beberapa pihak menganggap keberadaan kapal tersebut hanyalah rongsokan yang mengganggu.

Maka kapal tersebut dibakar, sehingga terbelah menjadi beberapa bagian. Akan tetapi bagian depannya masih

terlihat utuh.

Anda bisa menemukan jejak-jejak kayu terbakar di sekitar kapal, termasuk bekas kehitaman yang tersisa pada

badan kapal yang belum terbakar.

Bersantai di dekat kapal karam ini pun bisa menjadi alternatif pilihan sambil menunggu matahari terbenam.

Pemandangan matahari terbenam di Pantai Suluban pun menjadi atraksi harian yang ditunggu-tunggu

wisatawan. 

Jelajahi Dulu Gua Karangnya

Mencapai lokasi karamnya kapal memang memerlukan perjuangan.

Akan tetapi tenang saja, perjalanan yang akan Anda lewati barangkali tidak terlalu berat, namun sangat menakjubkan.

Semua akan diawali dengan perjuangan menuruni satu per satu anak tangga Pantai Suluban dari tempat Anda memarkirkan kendaraan.

Jumlah anak tangga yang akan Anda lewati barangkali mencapai ratusan buah. Namun semua itu adalah perjalanan yang harus Anda lalui untuk menemukan keindahan.

Petualangan Anda pun berlanjut dengan melewati pasir putihPantai Suluban yang terlindungi oleh batu karang besar.

Berbeda dengan kesan pantai yang ‘panas’, udara Pantai Sulubansangat sejuk dan teduh. (*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved